Rabu, 30 Oktober 2013

Anak Bulan

Anak bulan, yang muncul usai terang ketika koruptor memperkosa alam raya
Negeri yang kaya berkerabat samsara
Sungainya diberi mercury, tanahnya dikeruk hingga bernanah
Hutannya telanjang, udaranya usang

Anak bulan selalu kecil, anak bulan dianggap anak bawang
Hanya bisa berangan namun sulit dan dihimpit ketika meraihnya
Anak bulan hanya indah dipandang, ketika dirasa penderitaannya cerita
Anak bawang yang terpinggirkan, menatap bulan bagai cinta citanya, bagai labuhan harap di ujung gelap lingkaran terang.
Anak bulan, mencari hiburan, terpinggirkan, menunggu ayahnya yang entah kapan pulang melaut
Mungkin dikunyah ombak, ditelan pusara, dihilangkan badai atau terkatung mengapung.

Anak bulan yang kini pemalu, entah sampai kapan ia begini.
Sementara semua menoleh saksikan siang.
Dalam tepian pantai yang kelabu, kau pijaki suasana bulan, tampa tau masa depan  fatamorgana

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman



Tidak ada komentar:

Posting Komentar