Selasa, 27 April 2021

Tunai Sudah Janji Bakti 402

 ~ SURAT CINTA SANG PRAJURIT ~


Judul : Eternal Patrol, Eternal Love

Penulis : Langit Rindu


"Dek, tolong siapin perlengkapan seperti biasa, dong. Besok ada latihan," pinta Mas Dwi padaku selepas makan sahur.


"Oke, kali ini berapa lama?" tanyaku.



"Latihannya hari Rabu, dini hari ngeluncurin torpedo, dilanjutkan menembakkan peluru perang. Pagi kemungkinan udah nggak di air lagi. Cuma, ada banyak yang harus dipersiapkan, jadi besok Mas udah harus berangkat."


"Bali lagi, ya?"


"Iya, Sayang. Kenapa memangnya?"


"Nggak, banyak bule pakai baju kurang bahan. Kasihan Masku yang lagi shaum ini. Mesti ekstra jaga pandangan."


Dia tertawa sehingga matanya menyipit. Tawa yang menjadi canduku sejak awal bertemu.


"Mas kan nggak main ke pantai, mainnya sama peralatan tempur di dalam kapal, di kedalaman yang nggak mungkin ada bule berenang. Palingan juga duyung. Tapi, kalau pun ada duyung, pasti nggak secantik kamu."


Entah kenapa aku masih saja malu saat Mas Dwi mulai bersikap dan berkata manis.


"Tuh, pipinya merah. Padahal udah hampir sepuluh tahun menikah," godanya lagi sambil menunjuk pipiku yang terasa hangat.


"Ish, udah ah. Kira-kira, Mas bisa pulang nggak pas anniversary kita? Udah mau sepuluh tahun, aku belum pernah dikasih kue." Aku pura-pura menggerutu untuk mengalihkan pembicaraan. Sungguh aku masih belum imun dengan segala sikap manisnya.


"Your wish is my command, Sayang," sahutnya sambil menundukkan punggungnya di hadapanku seolah-olah sedang berhadapan dengan seorang putri seperti di film-film Disney.


Sisa hari kami habiskan berdua dengan Mas Dwi yang menempeliku ke mana pun aku bergerak, kecuali ke toilet. Kebetulan dua anak kami sejak kemarin menginap di rumah nenek mereka.


Kami ke minimarket di depan gang dengan menggunakan sepeda motor, membeli barang belanjaan pengisi kulkas dan camilan. Mas Dwi kemudian memintaku untuk memasak tumis kangkung dan ayam kecap, menu kesukaannya. Aku memasak dengan gugup karena ia duduk di meja dapur, tak melakukan apa pun selain memperhatikanku.


"Ini enak banget. Terima kasih, Dek, selama ini udah jadi istri yang baik dan sempurna buat Mas."


"Aku yang terima kasih karena Mas mau bersabar denganku. Mas itu suami terbaik di dunia yang khusus diciptakan untukku," pujiku tulus.


***

"Mas berangkat, Dek. Hati-hati di rumah. Semoga Allah melindungimu dan anak-anak kita," pamitnya selepas salat Subuh. Sempat tadarus dan menyimak hafalan anak-anak juga sebelum bersiap-siap.


"Mas juga hati-hati, ya. Semoga Allah menjaga Mas juga di mana pun berada. Aku udah masukin sambel kacang dan tempe buat makan sahur dan buka puasa. Kalau memungkinkan untuk menghubungi, jangan lupa kabari ya, Mas?"


Mas Dwi mengangguk, kemudian memeluk erat dan mencium ubun-ubunku seraya melafalkan doa lirih. Aku telah terbiasa mengantarnya berangkat dinas, tetapi kali ini rasanya sungguh berat. Saat mobil yang menjemputnya telah hilang dari pandangan, seketika hatiku merasa kosong.


Beberapa kali Mas Dwi menghubungi sampai Rabu dini hari sebelum masuk kapal selam.


"Mas sudah mau nyelam, Dek. Doakan ya. Oiya, sambel kacangnya udah habis waktu buka puasa semalam. Mas bagi sama kawan-kawan. Besok Mas sahur apa, ya?" katanya di telepon.


"Makan makanan kapal." Aku tertawa di antara kantuk, sebelum kembali bicara. "Ntar kalau Mas pulang, boleh request mau dimasakin apa aja."


Hening dari seberang sana, aku sampai mengecek apakah sambungannya terputus, ternyata tidak.


"Mas ... Mas Dwi. Ngelamun, ya?" tanyaku.


"Eh, iya. Kangen banget," keluhnya. "Sayang, jaga anak-anak baik-baik, ya? Kamu pasti bisa."


"Kok Mas ngomongnya gitu?" protesku. "Kayak mau ke mana aja."


"Nggak apa-apa, tiba-tiba kepikiran aja. Udah dulu, ya. Sebentar lagi dipanggil, nih. Uhibbuki fillah, ya zaujati."


Sebelum sempat aku membalas ucapannya, sambungan pun terputus.


Aku juga, mencintaimu karena Allah, Mas.


Setelah telepon itu, entah kenapa hatiku gelisah dan memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Sore harinya, kegelisahanku sempurna menciptakan tangis. Kapal selam mereka hilang kontak.


Kapal selam mereka hilang kontak.


Kuambil wudu dengan harapan sedikit meredakan kusutnya pikiran. Setelah itu, menunaikan salat dua rakaat dan menumpahkan segala resah ke sisi langit. Sadar betul, tidak ada yang lebih kuasa dan tempat memohon pertolongan selain Allah.


Waktu berjalan lambat. Kala statusnya masih dinyatakan hilang pertama kali, harapanku masih meninggi. Setidaknya, menurut keterangan mereka membawa cukup logistik dan persediaan oksigen masih mencukupi hingga 72 jam.


Hari pertama berlalu, aku berbuka dan sahur ditemani derai air mata dan selaksa doa. Tidak ada informasi yang menumbuhkan positif vibes.


Hari kedua, informasi menyatakan kapal mereka ada di kedalaman kurang lebih 850m di bawah laut. Allahu Rabbi ... tak dapat kubayangkan lelakiku dan rekan-rekannya berjuang di tengah tekanan udara yang begitu besar. Baja saja akan remuk di kedalaman itu, apalagi tubuh manusia.


Hatiku semakin hancur kala informasi mengenai munculnya kepingan dan barang-barang yang diyakini bagian dari kapal selam yang mereka naiki. Mataku menyorot pada sebuah gulungan di layar televisi. Tidak salah lagi, itu sajadah waterproof yang kubeli setahun yang lalu untuk Mas Dwi.


Ya Allah ... inikah saatnya untuk merelakan?


Saat aku tenggelam dalam kesedihan, terdengar bel pintu berbunyi. Seorang laki-laki membawa buket bunga mawar beserta kotak kue.


"Dengan Ibu Zea Fridayanti?" tanyanya.


"Iya."


"Ini ada paket untuk Ibu, mohon ditanda tangan."


"Terima kasih," ucapku setelah menandatangani bukti terima.


Untuk pertama kalinya di anniversary kami, Mas Dwi memberiku bunga sekaligus kue. Sepertinya ia menyiapkan semuanya sebelum berangkat.


Ya Allah ... andai aku diperkenankan memilih, aku memilih tidak mendapat kue anniversary selamanya asal lelakiku masih ada di sisiku.


Sepucuk surat yang menyertai buket bunga itu berisi tulisan khas Mas Dwi.


"Assalamualaikum, Sayang. Sudah lihat kue dan bunganya? Suka? Apa kabarmu? Pasti sedang cantik. Kapan, sih, kamu jeleknya? Izinkan aku bernostalgia pada pertemuan pertama kita."


Aku menarik napas sebelum meneruskan membaca. Harusnya wajahku bersemu malu, nyatanya hanya ada perih, sesak, seperti ribuan jarum menghujam dada.


"Kamu tahu, Sayang. Saat Mas diajak pamanmu ke rumahnya, pertama kalinya Mas melihat gadis cantik dengan seragam SMA dan membuatnya menangis di pertemuan pertama. Mas menyindirnya yang memperlihatkan rambut indahnya. Pulang dari sana, pamanmu menghajar Mas karena membuat keponakannya menangis. Akan tetapi, seminggu setelahnya pamanmu justru berterima kasih karena kamu akhirnya menutup aurat dengan sempurna."


Aku tersenyum mengingat pertemuan pertama kami itu. Lelaki yang menyita atensi sejak awal sosoknya tertangkap oleh mataku. Namun, kekaguman itu berubah menjadi kekesalan saat ia menyindir rambutku yang digerai asal tanpa kerudung. Sindiran yang merasuk di hati dan dengannya Allah menuntunku untuk mengenakan kerudung.


"Dua tahun tidak bertemu, pada akhirnya Mas menemukanmu dengan metamorfosa sempurna. Kamu menjelma menjadi gadis salihah. Mas yang sudah di ambang 30 tahun dengan tak tahu dirinya melamarmu, siap dengan penolakan. Tapi kami adalah prajurit, pantang mundur sebelum berperang."


Usia kami memang terpaut hampir sepuluh tahun. Namun, pesona seorang Dwi Naresta tidak ingin kulewatkan begitu saja.


"Mas sudah siap ditolak, tapi Allah Maha Baik. Kamu menerima, apa jangan-jangan kamu memang udah suka, ya, sama Mas?"


Tepat. Aku memang menyukainya sejak awal bertemu. Kekesalan atas sindirannya tak mampu mengalahkan rasa suka yang mulai tumbuh. Dua tahun memendam rasa tanpa pernah bertemu lagi, lalu ia datang menawarkan bahagia, kenapa mesti ditolak?


"To be my wife, thank you so much."


And I'm blessed to have you as my husband, Mas.


"Terima kasih untuk semua ekspresi cintamu selama ini. Mas berharap kita akan senantiasa saling mencintai di bumi, kemudian mati dan hidup lagi untuk bersama kembali di surga."


Terima kasih juga untuk seluruh cintamu yang melengkapiku, Mas. Insyaallah ... insyaallah kita akan berkumpul kembali di surga.


"Didik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik seperti Mama mereka, ya. Mas ridho padamu. Miss you and love you to the sky sampai under the sea haha."


Aku tak mampu tertawa membacanya, Mas. Sebab tahu, setelah ini aku tak akan mendengarkan gombalanmu lagi.


Selamat jalan, cintaku. Purna sudah tugasmu mengabdi. Sebegitunya engkau mencintai laut, sampai-sampai menemui takdir kematian juga di sana.


Aku tak tahu sedang apa engkau kala Malaikat Izrail mendatangimu. Sedang sahur? Salat Subuh? Salat Duha? Sedang menikmati lapar puasa? Atau saat berbuka?


Satu yang kuyakini, engkau kini tengah bahagia. Sebab cita-citamu ialah syahid. Engkau kini syuhada, dipanggil oleh Allah dengan cara yang indah karena ini bulan mulia. Sebagaimana rekan-rekanmu yang lain.


Hanya sepuluh tahun Allah beri waktu membersamaimu di dunia. Janji, ya. Setelah ini kita akan bersama lagi, tidak hanya untuk sepuluh tahun. Tunggu aku di pintu surga, Kapten!


Garut, 26 April 2021


#Copas

#SuratCintaSangPatriot

#TUNAISUDAHJANJIBAKTI

#SETIASAMPAIAKHIRHAYAT

Minggu, 25 April 2021

Nanggala 402

 Alhamdulillah,

Seorang teman meneruskan satu tulisan yang sangat bagus, dan tulisan tsb saya posting di sini .....


Kabar dari dasar samudera KRI Nanggala 402 Tetap Tugas (On Eternal Patrol)


Waktu tujuhpuluh dua jam pun telah terlewati pukul 03.30 sejak 21 April 2021 

Dan penanda itu hanya beberapa serpihan benda yang biasa lekat pada dirimu

Termasuk alas yang biasa dipakai untuk beribadah : Sholat.


Itu


yang terhampar dihadapan kami

Dan para pemimpin negeri ini

Seolah ingin menyampaikan pesan: 

"Kami Prajurit Samudera KRI Nanggala 402 , dalam keadaan baik baik saja".

Kami sedang bertugas seperti biasa

Kami berjaga seperti biasa

Kami mengawal  lautan nusantara seperti biasa

Bahkan baru selesai beribadah Sholat Jumat seperti biasa

Diselasar sempit, yang tempat tidurnya dilipat

Agar cukup untuk menjadi tempat Sholat berjamaah, seperti biasa.

Bersholat jamaah dikedalaman samudera

Adalah kenikmatan tiada tara

Dan kami bersyukur, biasa melakukannya.


Kami semua biasa biasa saja

Kami tetap bekerja seperti biasa

Membersihkan terpedo dan amunisi

Agar dapat tepat disasaran, saat diluncurkan

Sasaran yang ingin menghancurkan 

Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta


Kami tetap melaksanakan tugas mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seperti biasa


Hanya yang tidak biasa

Saat ini, kami mengawal persada pertiwi tercinta

Dengan kekuatan tak terkalahkan

Yang membuat keberanian kami berlipat ganda Kami saat ini bersama Tuhan Yang Maha Kuasa: Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Jangan lagi kuatirkan kami

Karena kami sudah bersama Zat Yang Maha Kuat

Yang membuat kekuatan petir Nanggala 402 semakin dahsyat

Yang tak ada satu pun yang mampu melumpuhkan kami lagi

Dan karenanya kami para ksatria samudera

Akan terus menjadi pengawal samudera

Abadi. Selamanya. 


Jangan tangisi kami. Jangan kuatirkan kami. 

Karena kami dan  Nanggala 402 selalu muncul di permukaan samudera

Kapan pun bangsa dan rakyat membutuhkan

Dengan moncong haluan yang mendongak

Bukan karena kesombongan

Tapi karena keyakinan

Bahwa bersama Allah Ta'ala dan doa seluruh rakyat Indonesia, maka kami tak terkalahkan


Kami tidak hilang, kami tidak karam

Kami tidak akan pernah meninggalkan tugas dan kewajiban sebagai pengawal samudera


Kami hanya berpindah tempat tugas saja

Dan itu biasa , bagi seorang prajurit Sapta Marga, yang selalu siap bertugas dimana saja

Saat ini kami sedang bertugas di dasar samudera. Doakan kami ya. 



Kami akan membuat bangga keluarga kami

Kami akan membuat bangga istri dan kekasih kami

Kami akan membuat bangga anak keturunan kami

Kami akan membuat bangga bangsa ini


Karena kami tidak pernah berkhianat

Karena kami tidak pernah meninggalkan tugas

Karena kami tetap setia

Karena kami tetap menjaga kehormatan diri

Sebagai prajurit pengawal Samudera


Manakala anak kami bertanya tentang kami

Yang tak kunjung kembali

Wahai istriku, sampaikan pada mereka

Bahwa ayah sedang bertugas jaga

Berpatroli mengawal samudera Indonesia

Bersama KRI Nanggala 402

Dengan jadwal waktu yang tak terbatas

Sampaikan pada mereka

Agar mencerdaskan diri, menguatkan fisik

Dan memperteguh iman. Dengan Sholat, mengaji Al Qur'an dan sabar.

Sambil mendoakan ayahnya, agar baik baik saja dalam melaksanakan tugas

Sebagai pengawal nusantara

Dalam senyap dasar samudera 


Terimakasih kami pada rakyat Indonesia yang kami cintai, para pemimpin yang kami hormati

Karena telah memberi kesempatan dan amanah pada kami 

Sebagai pengawal KRI Nanggala 402: 

Sang Pelenyap dalam senyap.

Kami merasa bangga dan terhormat atas amanah ini. 


Dan bagi seluruh prajurit pengawal Samudera

dimana pun berada

tetap teruslah menjaga kedaulatan nusantara

Dengan keberanian, sikap ksatria, ulet, tangguh

Sabar, ikhlas dan tabah

Jangan pernah menyerah

Jangan pernah mundur walau selangkah

Jangan takut, jangan gentar, jangan berpaling

Karena rakyat dan bangsa ini menaruh harapan besar pada kesetiaan, loyalitas dan keberanian kalian semua. 

Teguh, tegar dan tabahlah. 


Saat ini

Kami bertugas dalam senyap

Doakan kami dapat menuntaskan kewajiban

Dengan keberhasilan yang membanggakan 

Untuk anak anak kami

Untuk orang tua kami

Untuk istri dan kekasih kami

Untuk bangsa , negara dan agama kami

Sehingga syahid menjemput kami.


Kami tetap terus melaksanakan tugas

Nanggala 402 tak pernah tenggelam

Kami hanya sedang menyelam

Bersama seluruh amal jariah kami.

Tabah sampai akhir


Salam dan doa dari dasar samudera

Tempat Nanggala 402 berlabuh sementara.

On Eternal Patrol: Tugas Patroli selamanya 


Nagabhaswara Jalayudha Pamungkas Wira Ananta Rudira Tabah Sampai Akhir


13 Ramadhan 1442 H / 25 Apr 2021

Selasa, 20 April 2021

JEJAK PENJAJAH DI NUSANTARA

Tercacat dalam sejarah bahwa Indonesia pernah di jajah oleh 6 negara. Inilah 6 negara yang berhasil masuk Nusantara dan melakukan penjajahan.



1. PORTUGIS (1509 - 1595)


Portugis merupakan negara pertama yang menjajah Indonesia. Dengan salah satu tokoh pentingnya yakni, Alfonso de Albuquerque, Portugis berhasil mengenalkan Nusantara ke dunai Eropa. 


Awal mula kedatangan Portugis adalah ke daerah Maluku, yang dilatarbelakangi pencarian rempah-rempah.


Kedatangannya pun di sambut hangat oleh Raja dan rakyat Maluku pada saat itu, hingga pada akhirnya Portugis melanggar aturan yang disepakati dengan menerapkan praktik monopoli tidak sehat.


Pada akhirnya, penjajahan yang dilakukan oleh Portugis meluas ke berbagai penjuru Nusantara, salah satunya Pulau Jawa. Ketika tahun 1602, datang pasukan Belanda dan mengalahkan pasukan Portugis hingga pada akhirnya kolonialisasi yang dilakukan Portugis tersebut berakhir.


2. SPANYOL (1521 - 1692)


Pada saat itu, negara-negara bagian Eropa merupakan negara yang aktif melakukan pelayaran ke Asia Tenggara. Salah satunya adalah Spanyol. Impian mereka mendapatkan negara penghasil rempah-rempah tercapai setelah berhasil memasuki wilayah Nusantara.


Portugis yang pada saat itu masih menjajah Indonesia, menganggap bahwa Spanyol melanggar hak monopoli Portugis, meskipun pada dasarnya mereka berada dalam cakupan wilayah perdagangan yang berbeda. 


Portugis memutuskan bekerja sama dengan kerajaan Ternate sedangkan Spanyol dengan kerajaan Tidore. Namun tetap saja antara kedua negara tersebut terjadi persaingan dagang yang berkepanjangan.


Pada akhirnya tahun 1529, konflik berkepanjangan tersebut menghasilkan perjanjian bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina, sedangkan Portugis tetap melakukan perdagangan di Maluku.


3. BELANDA (1602 - 1942)


Di antara semua negara yang menjajah Indonesia, negara Belanda lah yang menjajah paling lama yakni mencapai 346 tahun. Dalam kurun waktu yang selama itu, Belanda berhasil menguasai wilayah Indonesia mencakup pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua.


Tak jauh berbeda dengan negara lainnya, tujuan Belanda pun untuk berdagang dan mencari rempah-rempah. Atas kekalahan Portugis tahun 1602, Belanda memulai kolonialisasinya dengan mendirikan kongsi dagang di Batavia yang diberi nama VOC.


Mei 1940 awal terjadinya Perang Dunia ll, Belanda mengalami kekalahan karena negaranya dikuasai oleh Nazi, Jerman. Dan pada Maret 1942 Belanda pun kalah di Nusantara oleh Jepang, ini menandakan penjajahan Belanda berakhir dan berlanjut di tangan Jepang.


4. PRANCIS (1806 - 1811)


Di masa-masa krisis VOC, Belanda terkalahkan oleh Prancis dan wilayah kolonialisasinya jatuh ke tangan Prancis. Pada tahun 1808, Raja Louis Napoleon selaku Raja Prancis, mengirimkan Marsekal Willem Daendels ke Batavia (Jakarta) dan dijadikan Gubernur Jenderal di Indonesia.


Di bawah kepemimpinan Daendels, Prancis berhasil mengibarkan benderanya di atas perahu dagang VOC dan hal ini menandakan Prancis memulai penjajahannya di Nusantara. Pemerintahan Daendels yang kejam dan diktator membuatnya mendapat berbagai kecaman, hingga pada akhirnya ia digantikan oleh Jan Willem Janssens.


Namun pada 18 September 1811, Janssens menyatakan kekalahannya atas Inggris dan menandatangani perjanjian bahwa seluruh Pulau Jawa dikuasai dan diserahkan pada Inggris.


5. INGGRIS (1811 - 1816) 


Kalahnya Prancis di tangan Janssens menjadi awal bagi Inggris menguasai wilayah Pulau Jawa. Di bawah kepemimpinan Stamford Raffles, Indonesia mengalami banyak perubahan diantaranya menghapus monopoli dan perbudakan serta membagi pulau Jawa menjadi 16 Keresidenan. 


Namun akibat konflik yang terjadi di Eropa antara Belanda dan Inggris, memengaruhi pula pemerintahan Pulau Jawa yang saat itu berada di tangan Inggris. Dari konflik ini, terbentuklah perjanjian bahwa Belanda secara resmi kembali menjajah dan menguasai seluruh wilayah Nusantara.


6. Jepang (1942 - 1945)


Di awal kedatangannya 8 Maret 1942, Jepang bersikap baik dan berencana membantu memerdekakan Indonesia. Namun lama kelamaan, mereka menunjukan sikap diktator dan kejam hingga membentuk sistem kerja paksa yang disebut Romusha.


Tak hanya itu, Jepang pun membuat organisasi kemiliteran, yang tak lain tujuan awalnya adalah untuk melawan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya karena Jepang terlibat dalam Perang Dunia ll.


Namun pada akhirnya Jepang pun mengalami kekalahan karena negaranya di jatuhi bom atom oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki. 


Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang pun menyatakan menyerah dan ini menandakan berakhirnya penjajahan yang dilakukan oleh Jepang.


Nah, itulah 6 negara yang pernah menjajah Nusantara. Tujuan mereka tidak hanya mencari keuntungan melalui perdagangan rempah-rempah, tetapi terdapat tujuan lain yang disebut dengan 3G (Gold, Glory, and Gospel).


1. Gold adalah memperoleh kekayaan dengan mencari dan mengumpulkan emas, perak, dan bahan tambang, serta bahan-bahan lain yang sangat berharga.


2. Glory adalah memperoleh kejayaan, superioritas, dan kekuasaan.


3. Gospel adalah menjalankan "tugas suci" untuk menyebarkan agama Kristen.


Kesimpulannya bahwa Khilafah tidak pernah menjajah Nusantara. Bahkan tercatat dalam lembaran-lembaran sejarah peran Khilafah Turki Utsmani dalam perjuangan mengusir penjajahan dari negeri ini.

Rabu, 14 April 2021

KHILAFAH

 MENGAPA MEREKA BENCI KHILAFAH?

______________________

Oleh: Ahmad Dhani


1. KARENA KHILAFAH MENGUASAI DUNIA lebih dari 1000 TAHUN ,sedangkan mereka lebih suka dikuasai Asing dan Aseng.


2. KARENA KHILAFAH GAK SUKA NGUTANG, UTANG YANG RIBA. Apalagi utang dengan mengGADAIkan aset negara dan bangsa.


3. KARENA KHILAFAH SUKA SCIENCE, DI JAMAN KHILAFAH LAH SCIENCE DUNIA LAHIR.

Al Kwarizmi penemu MATEMATIKA.

Ibnu Sina Penemu Biologi dan Kimia.

Al Ghazali salah satu bapak Filsafat Dunia.

Jalaluddin Rumi Tokoh Sastra Dunia.

Sedangkan mereka ANTI INTELEKTUALISM.


4. KARENA KHILAFAH MELAHIRKAN PEMIMPIN PEMINPIN KELAS DUNIA.

Abu Bakar AS

Umar Bin Khatab

Usman bin Affan

Ali RA

Umar bin abdul Aziz

Harun Al Rasyid

Sultan Saladin dll


5. KARENA KHILAFAH MELINDUNGI MINORITAS , MENGHORMATI AGAMA LAIN dan KEPERCAYAAN LAIN (Tonton saja Film KINGDOM OF HEAVEN). Melindungi tempat2 ibadahnya hingga hari ini.


Puasa

 *FASTING alias PUASA*


Jangan kaget ya.. pada jam 12 s/d 18 kita akan merasa lemas.


Bersyukurlah..

Karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita.


Proses itu adalah AUTOLISIS.


*Autolisis adalah proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita.*


Bayangkan..

Kalau kita lagi gak puasa..

Organ pencernaan kita hampir ga pernah berhenti bekerja. 

Setiap kita makan, butuh +-8 jam organ pencernaan kita bekerja. 


Jam 7 sarapan pagi, maka jam 15 organ baru selesai bekerja, eh jam 12 kita sudah makan lagi. 


Dari jam 12 harusnya selesai jam 20, kita makan lagi jam 19. Belum lagi kalo jam 23nya ngemil/makan mie tektek/nasi goreng.



*Astagfirullah..*


Kalo tubuh kita bisa ngomong..

mungkin dia akan bilang..

Boss saya resign aja yaa


Nah..

Pas kita puasa..

Sahur jam 4, organ bekerja sampai jam 12.


Jam 12 s/d jam 18, organ kita nganggur gak ada kerjaan. 6 jam lhoo..

Lumayan tuh.


Ibarat ibu-ibu di rumah..

Klo lagi gak ada kerjaan, kan suka beres-beres rumah, rapi-rapi, bersih-bersih, buang barang-barang yang gak kepake.


Nah sama.

organ kita klo lagi gak ada kerjaan, mereka akan melakukan bersih-bersih tubuh,  inilah Autolisis.


*Keren kan..*


Inilah kenapa puasa itu sehat, bahkan Inshaa Allah bisa ngobatin banyak penyakit. Maag, diabet, ginjal, bahkan kanker.


Makin banyak puasa.

Makin bersih tubuh kita..

Makin sehat kita.

Inshaa Allah 



*Maka bahagialah kita diperintahkan puasa.*


Selamat berpuasa