Minggu, 21 Juni 2020

Dari Bersyukur Kemudian Menjaga

Tak ada istilah patah hati dalam mengupayakan pelestarian alam. Betapa tidak, kecepatan penghancuran bumi seperti berlari, sementara perjuangan aktivis lingkungan berjalan pelan.

Namun hal demikian tak boleh menjadikan semangat kita surut, memberi ilmu pengetahuan kepada yang lain menjadi wajib. Kualitas lingkungan memang semakin hari semakin mengkhawatirkan, namun bukan berarti kita tidak terus berjuang meningkatkan kualitas manusianya.

Karena hanya dari pintu itu semua bisa di atur, saya yakin, ke depan ada peradaban baru yang menjunjung nilai penyelamatan lingkungan, hal itu bisa berdasarkan rasa syukur kita terhadap pencipta dan apa yang diciptakan.

Orang orang yang bersyukur akan punya ruh beribadah dalam segala aspek. Ketika itu hadir dalam jiwa, maka terpancar dalam prilaku.

Keyakinan kita menyatakan, bahwa ketika syukur nikmat akan ditambah, namun jika kufur maka kepedihan yang didapat. Semoga makna tersurat di atas bisa menjadikan kita termotivasi untuk melakukan yang terbaik ke depan.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Selasa, 09 Juni 2020

Rusuh

Suara adzan tak terngiang
Semua turun ke jalan

Bakaran ban
Bongkahan barang berdebu

Langit langit kelabu
Suara sirine bergantian

Perih di mata
Karena lontaran gas air mata di mana mana

Siapa di pihak yang mana
Kapan yang harus dikalahkan

Suara hati mengumpul
Menunggu perwujudan

Angan yang biru antri
Dari tangis ibu ibu hamil
Anak anak lapar
Bocah bocah Kumal
Semua berdekatan, berdekapan dalam doa