Jumat, 03 Agustus 2012

Kotawaringin Lama

Pulau Kalimantan atau Borneo dikenal dengan pulau sejuta rawa, tak heran jika para penghuni menggunakan air sebagai jalur transportasinya, meski sekarang semakin banyak jalan penghubung dibuat pemerintah. Sungai yang mengalir dari utara ke selatan dengan lebar puluhan meter ini banyak memberi kisah. Kisah bangsa melayu mendirikan kerajaan yang disebut "Kuta Ringin",hal ini dikarenakan ditempat itu banyak ditemukan pohon beringin, di tempat yang indah inilah didirikan kerajaan Kotawaringin Lama dengan istana yang berdiri kokoh sampai sekarang, istana lama tinggal puing, kini tinggal istana Al Nursari.

Orang orang melayu hidup berdampingan dengan orang orang dayak, mereka hidup harmonis dengan kesepakatan yang dibangun bersama. Di seberang jalan Istana al Nursari terdapat sekolah Islam yang masih aktif sampai sekarang, tepat di sebelah utara sekolah terdapat Masjid yang dibangun Kiyai Gede. Masjid ini berdiri kokoh dengan pancang pancang kayu ukiran yang terbuat dari ulin. Ulin dikenal dengan sebutan besi hitam yang sangat kuat, terlebih jika direndam atau dipancangkan ke air. Biasanya orang orang kalimantan banyak yang membuat rumah di pinggir sungai. Kayu andalannya adalah kayu Ulin.

Kotawaringin lama dahulu banyak memproduksi Nira, air nira dijadikan gula merah, menurut cerita, ratusan tahun lalu pohon ini didatangkan dari pulau Jawa. Kini Kotawaringin Lama menjadi nama kecamatan, sementara Kerajaannya dipindahkan ke Kotawaringin Barat. Puluhan kilometer dari kota Kecamatan. Pohon pohon yang menghasilkan nira perlahan mulai sedikit dikarenakan alih fungsi lahan, menjadi pemukiman, kebun kelapa sawit. Akankah Kotawaringin Lama terus mempertahankan ikon bangunan kerajaannya, pohon pohon nira serta ikan ikan segar tangkapan yang langsung diperoleh dari sungai.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar