Selasa, 24 Juli 2012

Lahan Hijau Semakin Sempit

Banyak orang mengaku "go green" dari rakyat kecil  sampai pejabat, tapi semua itu jauh panggang dari api. Lihat saja, sungai sungai yang semakin tercemar, jalan yang semakin macet. Anehnya kemacetan jalan, harus dibarengi dengan perluasan jalan, aling aling lahan hijau yang jadi sasaran. Lahan hijau semakin kecil. Kendaraan semakin banyak, orang orang menghirup polusi, gudang gudang oksigen tak lagi diperhatikan. Entah kenapa mikirnya semakin rumit.

Hasil survey yang dilakukan di Jawa Tengah menandakan bahwa 55 persen responden yang mengetahui konsep taman kota. Padahal di Eropa pada abad ke 19 sudah berkembang. Tidak heran kalau semakin banyak orang yang stres, pertumbuhan harus membelakangkan faktor lingkungan. Idealnya dalam konsep kota, kahan hijau harus dimiliki 40 persen oleh kota tersebut. Tapi kenyataannya kabut abu abu yang semakin meluas.

Belum ada pemecahannya, peraturan yang dibuat juga belum sepenuhnya ditegakkan, permintaan pasar terhadap kendaraan, akses jalan juga semakin banyak. Jika kita semua sadar bahwa dalam membangun sesuatu harus memperhatikan faktor lingkungan, niscaya kita semua pasti mengedepankan faktor lingkungan, bukan apa apa, lahan hijau juga merupakan sarana publik yang semakin hari pasti semakin kita butuhkan, secara visual kita terobati, rekreasi selalu ada dalam benak penikmat lahan hijau. mari pikirkan kembali, mengapa lahan hijau semakin sempit.

Salam,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar