Jumat, 18 Mei 2012

TNGL

guide Pak Ali dan Bang Aries dari Mapala Umsu di Bungalow KutacaneEkspedisi Leuser Stacia UMJ tahun 1999 dimulai. Propinsi Khusus Istimewa Aceh memiliki kekayaan yang luar biasa, panorama pantai putih dipadu dengan pegunungan nan hijau terbayang sudah jauh dari hiruk pikuk Kota. Seagian daerah ini masuk dalam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Memiliki kesejukan dengan suhu 25-30 derajat celcius. Kutacane merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Babussallam, Aceh Tenggara, Aceh, Indonesia. Jalur Kuta Cane adalah jalur terdekat menuju Puncak Gunung Leuser. Meskipun hanya memiliki ketinggian 3.404 m. dpl namun Gunung Leuser harus melewati bukit demi bukit.Jalur terberat pertama ketika ingin mencapai Pucuk Angkasan, bagi pemula juga dibutuhkan waktu dua hari mencapainya.


Beban berat yang kami pikul memang lebih dari biasanya, hal ini dikarenakan kami juga membawa perlengkapan untuk mengambil sampel herbarium dari camp Bungalow di Kotacane sampai ke Puncak. Agustus 1999 kami berangkat dari Mapala Umsu Universitas Muhammadiyah Medan. Menyusuri jalan berkelok kelok, anak sungai serta pegunungan yang indah. Jarak tempuh dari Kota Medan 240 km, sementara dari Banda Aceh 850 km. Jalur lain juga bisa ditempuh dari Tapak Tuan, namun lebih menguras tenaga menuju puncak, lebih dari satu minggu.


membuat herbariumTNGL merupakan Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara, lebih dari 3.500 flora ada di dalamnya. Di dalam kawasan ini juga hidup hewan paling langka di Dunia, ada harimau, gajah, orangutan serta  badak. Diperkirakan terdapat 500 harimau, 100 badak, 300 orangutan dan 30 gajah. Hewan gerak gerik lainnya adalah burung yang diperkirakan terdapat 300 jenis burung, sangat mempesona. Dari ketinggian 1.500 sudah disuguhi monyet ekor panjang. Bagi anda yang menginginkan olah raga di arus deras juga bisa menikmati sungai liar Alas dengan perjalanan diperkirakan 3 hari dua malam. Banyak cerita tertanam di TNGL ingatan yang menggembirakan mengajak kembali untuk kesana.


Salam berbagi,


Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar