Selasa, 10 April 2012

Snorkeling di Les

Kabut yang mengisi pagi di rumah Ngurah Ardana 43 tahun, di tempat ini biasa kami menginap. Kehidupan Ngurah semakin membaik ketika perlahan–lahan masyarakat di desanya hidup tidak lagi membubui potas  di sekitar terumbu karang. Desa Les terletak di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Desa ini berada di pesisir bagian utara Pulau Seribu Pura, Bali. Belasan perahu tradisional, yang dikenal dengan sebutan jukung, berjajar rapi di sepanjang pantai desa ini. Jukung yang berhias cat aneka warna, seakan menggambarkan optimisme warga Desa Les, dalam menyongsong hari esok yang lebih baik.

Pagi – pagi saya dan Andri turun ke laut, dengan bersnorkeling kami bisa melihat keindahan bawah laut, terumbu karang yang dulu indah kini hilang keragamannya. Pengalaman pertama saya snorkeling di Pulau Bali sangat mengagumkan, bukan karena keindahan terumbu karangnya, tetapi kawan–kawan bersama warga kini mulai mengupayakan kehidupan terumbu karang ke depan. Roti buaya yang dibuat menyerupai karang di tempatkan 30 meter dari bibir pantai dengan kedalaman lima meter.
Mask, snorkel dan Fins

Bagaimana melihat terumbu karang, dengan diving, bisa juga snorkeling. Untuk kawan-kawan yang mau memulai bisa diawali dengan kita menyukai laut, sing penting nggak panik, agar tidak panik bisa kita mulai dengan beradaptasi, hal ini sangat sederhana, jangan sendiri bersnorkeling. Pagi ini saya ditemani Andri seorang peneliti karang yang selalu melakukan monitoring karang di Desa Les.


Pagi yang sempurna dengan cahaya matahari sampai ke dasar. Kami mengecek semua perlengkapan, goggles (kacamata) dan fins (sepatu selam) kami pastikan tidak longar, rusak, nyaman dipakai tidak masuk air artinya aman dan nyaman, karena snorkling juga memiliki resiko. Oh ya.., sebelum nyebur ke laut pastikan lagi semua bisa digunakan dengan baik, uji coba dulu di laut dangkal, kemarin saya memakai peralatan itu dari  laut yang dangkal, kalau memakai fins dari bibir pantai jalannya jadi enggak enak.

Biasanya kalau kelamaan nyebur goggles bisa berembun, sebelumnya basuh dengan sabun, shampoo atau pasta gigi. Perhatikan gelombang, lakukan gerakan pemanasan agar nanti tidak kram otot. Pastikan dengan sempurna bisa bernafas dari mulut, ketika nyemplung ke laut snorkel berada di atas permukaan laut. Kalau masih grogi pakai pelampung aja. Biasakan seperti putri duyung fins digunakan, mengepak di dalam air. Selamat mencoba, pasti ketagihan.



Salam berbagi,
Fadlik Al Iman




2 komentar:

  1. masih banyak tempat bagus buat snorkling, ayoo lihat terumbu karang dan biota laut kita yang indah...

    BalasHapus