Kamis, 12 April 2012

Cangcorang, rumah lu dimana ?



Pelajarilah ayat tersurat dan tersirat. Jikalau melihat Buaya, burung Maleo, Owa-owa, mereka semua setia pada pasangannya, pokoknya cinta mati. Ada yang lebih gila lagi.., Belalang Sembah, dia bahkan rela mati demi cinta, sang betina memakan kepala sang jantan usai kawin. Serem nggak tuh ?!. Dasar kanibal. Belalang sembah yang kita lihat belum seberapa, di dunia ada 2300 species Belalang Sembah. Dari yang warnanya menyerupai batang, daun, bunga sampai bentuknya juga diikutin. Di Afrika panjagnya sampai 17 cm.


Nama lain Belalang Sembah adalah cangcorang. Betawi sama Sunda nyebutnya Cangcorang. Orang Jawa kasih nama Walang Keke. Di Melayu (Mentadak) sementara di Inggris (Praying Mantis) asal katanya dari bahasa Yunani "Mantes" yang berarti Nabi atau Peramal Nasib. Itu makanya ada istilah "Pantesan" di Betawi, karena nanyanya sama Cangcorang, weleh.. weleh.. weleh..


Kalau ada syair di Betawi yang bilang "Cangcorang, cangcorang, rumah lu dimana ?", cangcorangnya langsung nunjuk dengan kaki depannya. Cangcorang memiliki 3 pasang kaki, kaki depannya dipergunakan untuk menangkap mangsa. Duri-duri di kaki depan menangkap serangga seperti jangkrik, ngengat, lalat dan serangga lainnya. Cangcorang amat lihai berburu, bayangkan, dengan kepala yang bisa memutar sampai 180 derajat. Melihat sampai 18 meter. Luar biasa !


Cangcorang kamuflase, berburu dan diburu

Dalam hal makan-memakan Cangcorang selektif sekali, kaki, sayapnya dan beberapa bagian tubuh yang enggak disukai. Kalau Cangcorang hidupnya di laut mungkinkah dia makan pala udang ? hehe.., Belalang ini juga digunakan sebagai indikator. Di ladang-ladang Cangcorang jadi polisi buat para hama. Di Jepang ada fosilnya, menurut para ahli, Cangcorang telah hidup 87 juta tahun yang lalu.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

2 komentar:

  1. Cangcoraang, cangcoraaangg,,,, kapan si Fadlik kawin ? Eh,,,, Nikah ?

    BalasHapus