Minggu, 13 Oktober 2013

KONSER TOP

Denpasar,12 Oktober 2013. GOR Ngurah Rai nampak beda dari biasanya, ratusan baleho berjajar berselingan dengan iklan rokok yang juga melakukan kegiatan yang bersamaan di gedung sebelahnya. Namun demikian tetap saja semuanya tertib, hal ini membuat siapa saja aman dan nyaman berkegiatan disini. Pecalang dengan berpakaian adat nampak mengatur parkiran yang semakin redup ditelan gelap. Calo calo karcis merayu sampai mencegat di tengah jalan, saya maksa masuk karena biasa beli tiket langsung kepenyelenggaranya. Yup, betul banget, minimal beda 5000 perak dari harga yang ditawarkan calo di jalan tadi.
Bukan iklan

Harga tiket nonton Bang Iwan Fals cukup terjangkau, hanya 20.000 perak dapet kaos plus kopi, nggak ragu lagi, saya pesan dua, yang satunya untuk Bli Kiu. Usai pembelian karcis saya kembali untuk rapih rapih ke Jl. Letda Reta sekalian jemput Bli Kiu. Kesepakatannya 1 motor berdua, biar nggak ribet disana.

Konser ini adalah konser yang paling tertib selama saya nonton konser, iya, emang, fans Virgiawan Listanto (Iwan fals) emang sudah pada dewasa semua. Sobekan tiket langsung kita tukar dengan hak kami yang dijanjikan oleh panitia, usai beli kopi yang harganya 2000 perak, sruput sruput hirupan kopi terteguk. MC mulai keliatan, datengnya telat, harusnya dari pagi, cuap cuap, di jalan, blusukan masuk gang se Denpasar agar penontonnya makin banyak.

Konser ini adalah konser tunggal Bang Iwan bersama biang sponsornya TOP kopi top kopi, kopi top kalo mau jadi ngetop nggak usah ngopi melulu kali Bang ?, penonton makin banyak. Ketika MC nya cuap cuap dan memanggil sang lagenda musik Indonesia barulah semuanya berlarian ke depan.
Dari poster, pin, sticker, CD dan beberapa pernak pernik lainnya yang dijual TIGA RAMBU
Tadi uda gw bilang, konser ini tertib, polisinya nggak ada yang bawa golok (emang biasanya bawa ?). Penontonnya ada yang bawa anak istri, inget lagunya sang lagenda "Libur kecil kaum kusam". Tampak mengelilingi lapangan penonton stand kopi mie instan siap saji, dan beberapa aksesori yang dijual, tampak di belakang sana satu stand sederhana, TIGA RAMBU namanya, sudah beberapa album Bang Iwan jual lagunya lewat Yayasan TIGA RAMBU. Nggak lewat Musica lagi.

Langsung aja, tembang pertama pelepas rindu dimulai dari "Untuk Yani" tarik ma..ng. Kira kira ada 17 lagu yang dibawakan, lagu album barunya berjudul "Sampah", keliahatan beberapa menit sekali Oi (Orang Indonesia) fans fanatiknya Iwan fals beserta panitia bersih bersih lapangan, jadi ini juga konser terbersih yang pernah gw lihat.

Oh ya, ada lagi lagu di album baru yang dikeluarin judulnya "Tak Kenal Maka Tak Sayang", ini konsep lagunya juga keren, tentang makanan. Sementara seingat gw lagu "Sampah" sudah ada bocorannya tahun lalu yang dibawakan di GOR ini juga. Energi ini full rasanya ketika denger lagi "esek esek uduk uduk, kuda lumping, bongkar, nyanyian jiwa sama kesaksian, serasa Mas Willy hadir disini. Ternyata Mas Sawung Jabo, hadir juga tapi di belakang panggung.
Denting gitar lagu "entah" Iwan Fals, dalem banget, ukiran gitarnya juga bermakna dalam, Made in Bali
Dentingan gitar buatan seniman Bali dengan ukiran burung seolah menceritakan agar Bang Iwan terus berkicau menyuarakan kenyataan. Meski terbilang tak muda lagi, Bang Iwan yang juga punya keturunan darah Bali dari Buyutnya masih lantang menyuarakan ketidak adilan. Tembang tembang di album barunya belakangan ini menantang banyak pihak, bahwa dengan usia seperti itu 18 lagu tembang baru tercipta dari kreatifitas dan totalitasnya dalam bermusik. Sementara Band band baru buat lagunya seleutik seleutik. Sebelum orang orang pulang kita duluan keluar agar lebih lengang di jalan. Sukses buat Konser TOP nya.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar