Rabu, 27 Februari 2013

Perenungan

Menghabiskan waktu pergi ke tempat yang indah merupakan dambaan setiap orang, dari kota yang serba sumpek dengan sampah yang kadang melimpah di sudut sudut jalan, lahan lahan kosong, pinggir sungai yang makin menggunng. Semua jadi masalah. Percaya atau tidak semua masalah yang ada pada kita diawali dari kita yang menganggap semuanya gampang gampang saja.

Buktinya sampah yang dibuang dari tangan tangan yang biasa, satu persatu membukit dan membentuk gunung di semua tempat. Hal ini juga terjadi pada saat kami menyusuri pantai utara Bali, ombak yang besar dimusim ini tak memungkinkan kami untuk berjalan di dekat pantai, sehingga kordinat dilencengkan sedikit 10-20 meter ke dalam.

Pantai di Bali memang sudah dikotak kotakan oleh kepentingan, ada yang membangun semuanya untuk pariwisata sehingga melupakan kepentingan yang lainnya, yang jadi korban adalah lahan lahan kosong yang sebenarnya terbilang relatif alami, lahan ini menjadi tempat pembuangan sementara atau bahkan disengaja dibuang disitu untuk kemudian dibakar atau ditimbun untuk membuat gundukan tanah sehingga menjadi lebih tinggi. Walhasil kami telusuri sisa hutan yang berbau, tanpa kenyamanan melintasinya. Semoga bisa menjadi perenungan, bahwa polusi bukan hanya dari kendaraan tapi juga dari sampah.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar