Sabtu, 02 Februari 2013

Belajar aktif

banyak sekali ilmu pengetahun dan mesti disampaikan. Namun kadanga dalam penyampaian itu sama sekali tidak diminati lawan bicara, murid dan lainnya. Hal ini mesti ditelusuri kenapa terjadi demikian. Banyak orang menyampaikan dengan cara yang monoton sehingga meski informasinya berbeda namun penerima informasi merasakan bahwa itu sama saja dengan hal hal yang sebelumnya. Mungkin kita perlu mengamati dan sedikit merubah metode dalam proses pembelajaran.

Salah satu caranya adalah dengan bermain peran, infor masi yang akan kita beri tahu mungkin sudah diketahui lawan bicara kita, saya teringat pada seorang teman yang pada waktu itu sangat aktif sekali melakukan pendidikan lingkungan. Kata yang keluar dari mulutnya selalu "eh tau nggak si lu ?". Ada yang jawab tau lalu dia menimpalkannya dengan sebutan "apa ?", "dimana ?" dan lain sebagainya. Dari kejadian ini kita bisa simpulkan bahwa semua bisa berperan sebagai sumber informasi. Ketika seseorang dihargai atau diakui dalam suatu komunitas maka dia perlahan akan menjalankan eksistensinya secara terus menerus.
 
Pembelajaran anak dalam berbagi peran di Kalimantan

Dengan sedikit berpikir kita pasti bisa menemukan metode yang terbaik untuk belajar lebih aktif. Ada satu ungkapan yang mengatakan ketika ada gergaji tumpul yang terus dipaksa untuk membelah benda maka akan lama penyelesaiannya, mungkin sebelumnya kita perlu berfikir sambil melihat apakah gergaji itu sudah tajam atau belum, kalaulah belum maka kita terlebih dahulu mengasahnya.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar