Senin, 29 Oktober 2012

Bakau

Berkali kali para pelajar diajak menanam bakau, dengan biaya cukup besar dana dikeluarkan untuk penanaman. Tidak hanya itu, kaki penuh lumpur, baju cemong, kulit mukapun hitam, keringat keringat itu lahir dari harapan bahwa kedepan garis pantai hijau, pulau terlindungi, ikan ikan kembali banyak dan yang paling penting adalah sebagai sumber oksigen dan bisa membuat bumi ini semakin sejuk.

Saya pikir semuanya memiliki angan seperti itu, terbukti pada hari hari besar lingkungan semua kalangan dengan gagah berani turun ke pantai untuk menanam, gerakan itu sangat membanggakan, berbanding terbalik dengan surat izin Gubernur yang dikeluarkan yang dengan kata lain akan membasmi Bakau. Betapa tidak, hutan seluas 102,22 hektar di selatan Bali akan beralih fungsi untuk kepentingan pariwisata seperti spa, restoran dan lainnya. Diprediksi 60-90 tahun kedepan lahan di sebelah selatan Bali akan terpisah dari Pulau Bali itu sendiri akibat pohon Bakaunya hilang.

Atas nama uang, lingkungan diabaikan, padahal ketika kita mau menghitung ulang berapa kerugian jika pohon bakau hilang. Tahukah anda bakau sebagai tempat ikan ikan berkembang biak, nelayan mencari ikan tanpa Bakau akan diprediksi penghasilan ikannya akan semakin sedikit. Belum lagi sebagai sumber oksigen, dan penahan ombak sehingga pulau tidak tenggelam, bakau juga berfungsi sebagai filter masuknya air laut sehingga intrusi air laut tidak parah, air asin tidak masuk ke darat, orang orang pesisir tidak merasakan payaunya air yang semakin lama semakin asin. dapat dipikirkan apa nasib pencari ikan ke depan, serta kita akan semakin sering kegerahan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar