Sabtu, 05 Mei 2012

Industrialisasi menggiring orang menjadi buruh

Istilah asam di gunung, garam di laut memulai cerita sederhana bagian awal dari proses industrialisasi. Dengan industrialisasi orang orang bisa menginginkan apa yang diimpikannya. Namun dengan industrialisasi pula semuanya berubah. Kehidupan masyarakat yang sederhana, memetik panen dari alam yang digarapnya telah berubah. Sisi sosial ekonomi masyarakat yang melakukannya mengejar untung yang kadang tanpa hati.

Hingga semua sadar bahwa industrialisasi bagian dari modernisasi, betapa tidak, perubahan sosial serta perkembangan ekonomi juga erat hubungannya dengan inovasi teknologi, karena pasar menginginkannya, maka sesuatu akan diaplikasikan. Disini manusia sedikit demi sedikit merubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi rasionalitas yang kadang tidak mengacu lagi pada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi. Semuanya berbunyi sama, standar global, permintaan pasar.

Ketika terjadi revolusi Industri di Inggris pada abad ke 18 semuanya cepat berubah, pada kota-kota besar memiliki mimpi yang lebih besar pula. Lahan lahan yang luas berubah menjadi pabrik, tanah tanah milik ulayat perlahan berubah fungsi karena keinginan manusia yang begitu kuat menguasai. Di Kalimantan banyak orang tidak memiliki tanahnya lagi, di Bali sedang terjadi setelah di Betawi dan banyak kota lainnya.

Iklim industri menggiring orang untuk menentukan pilihan. Manusia menjual tanah, tidak lagi menjadi tuan rumah di tempat kelahirannya. Di Bali saja, lahan lahan pertanian berubah fungsi, sekolah yang memiliki spesifikasi pertanian juga ditutup. Dinas yang bersangkutan beralasan bahwa Bali menjadi tempat wisata, ya.. industri wisata yang dibangun, tata nilai yang sudah terkelola dengan baik perlahan berubah warna, orang orang tua menggarap tanah yang tak lagi miliknya.

Orang orang tua itu bekerja untuk orang lain dengan mendapatkan upah. Kita telah menjadi "buruh". Kaum buruh membayar pajak pada Negara yang digerus oleh koruptor-koruptor dan koleganya. Bisakah kita tidak memilih untuk menjadi buruh ?, Kita bisa bekerja di tanah kita sendiri, kita bekerja dengan kepemimpinan kita sendiri, mari bertemu kemerdekaan dengan menggali apa yang kita punya. Selamat Hari Buruh


Salam berbagi,
1 Mei hari Buruh Internasional
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar