Sabtu, 21 April 2012

Snorkeling di Les (bagian II)

Terumbu karang aneka rupa yang membuat saya ingin kembali. Les merupakan ruang kelas bagiku, ketika orang berbicara wisata maka yang terbayang dalam benak adalah Bali. Ketika membicarakan tentang ikan hias maka kata yang diucapkan di Bali adalah desa Les. Melihat keragaman bawah laut tidak mesti isi lautnya dibawa ke Aquarium, anda bisa snorkeling atau diving.
 snorkel harus berada diatas


Pengalaman pertama saya snorkeling di Bali dengan telanjang dada, ketika pagi matahari tembus sampai ke dasar, ubur-ubur ada di tepian. Rasa kulit seperti terbakar apabila disentuhnya. Walhasil selama satu minggu lukanya baru hilang. Tidak kapok disitu, penyelaman pertama membuat saya banyak belajar. Minggu berikutnya saya coba untuk yang kedua kalinya. Kali ini memakai peralatan lengkap dengan baju selam.
 baju selam, snorkel, google dan finsBaju selam memiliki kegunaan, selain menghindari ubur-ubur, baju selam juga menghindari dari rasa dingin. Bahan neoprane dari pakaian selam sebagai penghalang udara karena terbuat dari gelembung nitrogen. Ketika lapisan air masuk dengan cepat akan menyesuaikan suhu tubuh. Bila anda menyelam lebih dalam lagi maka neoprene kompres sendiri yang memungkinkan rendring wetsuit semakin longgar. Air  akan masuk ke wetsuit dan bocor ke luar. Kalau nggak mau sulit bisa dicoba.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar