Kamis, 25 Mei 2017

Tinta yang tertumpah

Sayang, aku bekerja di gelap gulita karena Illah, namun di luar sana, orang membunuh dirinya sendiri mengatasnamakan Tuhan, dengan tujuan syahid dan meresahkan jutaan orang yang masih hidup. Aku tak takut, sama sekali tak takut.

Yang aku takutkan pada keturunan kita dan setelahnya, dimana orang bernafas, berjalan tanpa ilmu, sehingga jauh dari rasa kasih dan syukur. Orang orang ada, memikirkan satu orang saja. Dirinya sendiri. Tidak sebagai rahmat bagi seluruh sekalian alam.

Sayang, aku tuliskan ini, bersama malam dan linu di pinggangku, bahwa semuanya amanah, rasa senang, sedih, sehat, sakit, semua itu ujian dan karena ilmu, aku syukuri yang telah ku sebut sebelumnya. Dan semoga, rasa syukur ini juga termaktub pada turunan kita dan setelahnya.

Masjid besar sunyi ini jadi saksi, berapa banyak cinta mengatasnamakan Tuhan dan terus belajar hingga berilmu juga karena berita dari Tuhan.

Sayang, malam ini, ku kemudikan tinta, betapa rasa cintaku padamu mengatasnamakan yang hak dan karena hak itulah aku cinta kamu, dalam malam, siang, gelap atau terang aku cinta dan semoga pada turunan kita.

Salam,
FotoVideoFadlik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar