Minggu, 07 Februari 2016

Dalam Aksara Kota

Sajak asbak, kau kira
Namun ku tetap menghafal bait tua
Tentang Menteng, Kenari, Kemang yang wujudnya makin tak ada.

Taman kota terganti garam, dengan sawit kau tanam, akasia atau serupa maksud tuli, selintas buta, nampak cerdas namun tanpa aksara.

Tanah ini sungguh merindu, mata kejora di atas tanah becek, ada danau, rumputan, serangga, burung aneka ragam. Bukan sampah di pinggir kali, puntung di jalan jalan. Megah fatamorgana, ya serunya, faktamorgana.

Langit mau kencing, angin bersandar pada comberan, tanah dilindas oli setiap hari. Aku, kau, kalian yang bertetangga, mungkinkah keinginan terwujud hanya dengan menatap langit.
Dan lamun senantiasa dalam lantun, relung, relung, menggulung.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar