Rabu, 30 September 2015

AKSI SOLIDARITAS

Lagi!!! kekerasan terhadap warga yang mempertahankan ruang hidupnya terjadi. Sabtu 26 September 2015 pagi hari, telah terjadi penganiayaan dan pembunuhan terhadap petani penolak tambang di Desa, Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Korban yang mati terbunuh yakni Salim Kancil (46 th) dan Tosan, yang mengalami penganiyayaan, yang kini masih kritis di rumah sakit. Kedua korban (Salim Kancil dan Tosan) adalah bagian dari petani yang dari awal sudah bersuara lantang menolak kegiatan penambangan.

Tragedi di Desa Selok Awar-Awar itu tentu perlu diusut tuntas, dan jangan dibiarkan berulang di tempat lain mengingat banyaknya konflik serupa dari upaya warga mempertahankan ruang hidupnya. Sebut saja contohnya para petani yang menolak bisnis pasir dengan TNI AD di Kebumen tahun 2011, konflik tanah di Bima, NTT, penolakan PLTU Batang tahun 2013, kekerasan pada para petani di Rembang yang menolak pabrik Semen, penolakan pembangunan waduk Jatigede, penggusuran di Kampung Pulo, Kulon Progo hingga Papua.

Aksi Solidaritas untuk Salim Kancil dan Tosan ini adalah salah satu bentuk solidaritas kami terhadap perjuangan warga dalam mempertahankan  ruang hidupnya. A luta continua

Hari dan Tanggal : Kamis, 1 Oktober 2015
Tempat  : Depan Istana Negara-Jakarta
Waktu     : 14.00 – 16.00
Kegiatan  : Performance Art dari Haryo Hutomo dan Ridwan Rau-Rau, penyebaran poster, dan musik oleh Edi Bonetski

Kontak :
Awang (08176950995)
Ananto (081908871477)
Ambon (087788878570)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar