Minggu, 20 Juli 2014

MOS

Minggu ini marak dengan MOS (Masa Orientasi Siswa), diharapkan dari kegiatan ini siswa bisa mengenal lebih cepat tentang sekolah yang akan menjadi tempat belajar sampai lulus ke jenjang berikutnya. Namun disayangkan sering sekali pihak sekolah merestui kegiatan seremoni memakai pakaian yang aneh aneh untuk dibawa anak anaknya.

Buat name tag spidol warna warni, tas karung goni, kaos kali beda warna, tali spatu diganti tali rafia. Jengkol, pete, cabe atau dot yang dikalungkan, topi topi aneh yang miskin fungsi. Semuanya tadi dibeli dan dicari dengan sulit. Alasannya satu agar mereka tidak melupakan momen penting tersebut. Namun pada prakteknya banyak sekali pembodohan yang dilakukan pada pendahulu sekolah, misal saja pada saat kehausan, mereka disuruh ngemut dot, pada saat cape dan kelelahan mereka disuruh mencium kalungnya yang terbuat dari jengkol dan pete tadi.

Jika diperhatikan maka veodalisme diajarkan sedini mungkin dari sekolah. Pembodohan diperagakan karena suruhan senior kepada yuniornya. Berbeda sekali apa yang dialami dengan negara negara tetangga kita, bahwasanya MOS digunakan untuk memperkenalkan visi, misi dan apa langkah yang harus diselesaikan sekolah ke depan agar regenerasinya bertambah baik.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar