Kamis, 28 November 2013

Isyarat lama yang dilupakan

Satu cara jitu agar tak melihat bintang bintang, yakni tertidur, tidur, menidurkan diri. Berikan hak mata pada pemilik gelap hingga gelap sendiri menyelimutinya. Semuanya kosong dengan dinding doa di awal sebagai benteng kenyamananmu. Bintang bintang tidak akan mengganggumu dalam hedonisme kegemerlapan. Bintang bintang terus ada, hanya awan yang memalingkan. Bintang akan hilang pada pagi yang kau tunggu.

Pagi dimana mata terbuka, cahaya matahari juga membuka, bagai mata bayi yang garis. Bukalah ilmu yang baik untuk kita nikmati. Memetik makna terbuka tanpa kilauan bintang di layar datar. Terlebih jika dirimu tinggal dalam suasana rumah kontrakan bertingkat seperti aku. Sebelah sini gosip, sebelah sana musik, sebelah sana fitnah dajjal yang mengkerdilkan umat. Semua menuju pada layar dajjal yang satu.

Ketika panas hantam di ubun, lindungi diri dari sinarnya. Topi, pakaian panjang, rindang pohonan atau pasuk dalam ruangan. Ketika kau menganggap hal itu biasa maka timbulah angan, haus, ingin suasana yang basah sampai ke kursi basah. Cukuplah syukur menjadi rasa hingga dirimu melupakannya. Minum selagi perlu, makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar