Jumat, 15 Maret 2013

Petani Minder

Korupsi merajalela, caranya banyak,bisa kapa aja dan dimana saja, motivasinya juga beda beda. Melihat banyak sawah yang kabarnya kini milik siapa, yang jelas profesi petani tak lagi diminati, di Bali saja ada satu sekolah kejuruan Pertanian ditutup karena miskin peminat, padahal salah satu program kerja pemerintah adalah swasembada pangan. Bagai jauh panggang dari api. Harapan cuma isapan jempol belaka.

Mengapa hal ini terjadi, banyak alasan, modernisasi yang lebih cepat dari sang waktu memicu hal itu, uda nggak jaman lagi sekarang capek, keringetan, tangan kotor, walhasil para pemuda memilih jadi kuli di daerahnya sendiri daripada mengolah tanah pertanian. Ya iya.. lah, uda nggak kotor, di bawah ac, gaji lancar, semuanya bisa diprediksi, enggak kaya petani, harga pupuk dilambungkan, harga panen ditekan seenak udel.

Sangat berbanding terbalik antara mimpi dan kenyataan. Petani dibonsai, importir dikasih jalan tol biar mulus masuk ke Indonesia. Lihat saja, banyak sekarang serba inpor, kita yang terkenal sangat luas lautnya, tapi garam inpor, dulu nomor wahid gabahnya, sekarang beras juga inpor, terigu, gula, buah buahan dan beberapa yang lainnya. Sungguh jika ini dibiarkan, maka beberapa tahun ke depan, petani minder yang terjadi Indonesia Tanpa Karakter.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar