Sabtu, 30 Juni 2012

Dari pasar pandai memilah makanan

Menyambangi pasar tradisional di samping Rel Kereta Tanah Abang - Palmerah di dekat Rumah Susun Kelurahan Petamburan Kecamatan Tanah Abang. Setiap pagi selalu ramai suara penjual dan pembeli tawar menawar harga pas. Pada jalan selalu macet, khas pasar di tengah kota. Pasar ini juga terletak di samping sungai kanal Jakarta yang mengalir ke Pasar Tanah Abang kemudian bermuara ke Pantai Utara Jakarta.

Dikisahkan pada masa lampau pasar ini merupakan pasar kaget, hasil konsumsinyapun diambil tidak jauh dari pasar, seperti ikan air tawar yang diambil dari sungai sungai di sekitarnya. Sayur mayur juga diambil dari sekitarnya seperti Kangkung, Katuk, Labu, buah pepaya, pisang, paling jauh diambil dari palmerah dan Kebayoran Lama melalui transportasi kereta api. Namun dikarenakan pertumbuhan kota, banyak yang telah berubah.



Tanah tanah diisi perumahan warga, sehingga penjual lebih jauh mengambil bahan bahan untuk dijual, meskipun ada bos yang mengantarkan memakai mobil bak terbuka. Sungai yang semakin lama kian tercemar juga tidak lagi memungkinkan mengkonsumsi ikan dari sungai, mereka ambil dari luar jakarta, di tambak atau empang yang memang memeliharanya untuk bisnis. Wajah pasar berubah sesuai perumbuhan kota. Pasar ini semakin termarjinalkan dikarenakan banyak swalayan yang tumbuh seperti jamur.

Orang orang kecil digusur kepentingannya oleh pengusaha yang menanam modal, membangun swalayan dari produk produk pembungkus plastik, dengan campuran bahan pengawet yang dalam memproduksinya kadang tidak diberitakan terdapat zat zat berbahaya di dalamnya. Yang penting kemasannya terlihat bagus dan tampak higienis. Marilah bersama sama kita pandai memilah dengan mengkonsumsi makanan sehat tanpa zat pewarna, makanan yang organik, pangan sehat untuk kita semua. Tidak mesti mahal, yang penting sehat.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar