Sabtu, 19 September 2020

Rindu Seketika Perlu

Dikatakan oleh angin, bahwa ia melihat gumpalan awan hitam. Dilanjutkan oleh burung dan dimengerti kaum serangga.

Semuanya biasa saja. Hanya manusia yang penakut, melihat gelagat jantungnya menciut seperti telur semut, keringatnya memantul bagai biji si jali jali.

Prasangka mampu membesarkan dan menciutkan nyali. Hanya pemanah yang memiliki pandangan luas tak pernah pasrah, meski targetnya hanya fatamorgana.

Diperbuat angin yang masuk di sela sela bulu kuduk menyapa rasa, rindu akan keindahan semesta.



Rindu pada samudra dan paku bumi. Semuanya murni tanpa maksud mengada Ngada.

#fadliksept2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar