Minggu, 19 Maret 2017

Refleksi Hari Air

Sebentar lagi hari air se Dunia diperingati. Air telah menjadi sumber konflik paling potensial pada abad ini. Kalimat-kalimat peringatan yang pernah disampaikan beberapa tahun lalu oleh mantan Wakil Presiden Bank Dunia Ismail Serageldin, seolah menjadi kalimat bersayap. “Perang pada masa depan tidak lagi dipicu oleh perebutan emas hitam (minyak), tapi emas biru (air)”.

Jika kita simak, 97% air di bumi adalah air asin, hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier serta es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah. Jadi to long dicatat, hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.

Rasakan sendiri, tubuh kita sebagian besar terdiri dari air / cairan. Saat anak-anak, ada sekitar 75%-80% komponen cairannya. Lalu, kala dewasa, terdapat sekitar 60% komponen cairannya. Khusus otak, memiliki komponen air sebanyak 90%.

Kita selalu memerlukan air. Secara umum khusus untuk minum, ada patokan rata-rata manusia memerlukan sekitar 2,5 liter (2500 ml) air tiap hari. Sementara, secara khusus, ada yang menggunakan ‘rumus’ 30 ml – 40 ml per kg berat badan per hari.

Untuk mengingatkan kita bahwa bumi terdiri dari tanah dan air, yang merupakan anugerah Tuhan ini sangat kecil dan sangat rapuh namun harus kita pelihara, maka kita dan semua negara anggota PBB memperingati Hari Air Se Dunia (World Water Day), setiap tanggal 22 Maret.

Peringatan ini sebagai wahana untuk memperbarui tekad kita untuk melaksanakan Agenda 21 yang dicetuskan pada tahun 1992 dalam United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, atau secara populer disebut sebagai Earth Summit.

Pada Sidang Umum PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992 melalui Resolusi Nomor 147/1993, usulan Agenda 21 diterima dan sekaligus ditetapkan pelaksanaan Hari Air Dunia pada setiap tanggal 22 Maret mulai tahun 1993 oleh setiap anggota PBB.

Dalam Islam air menjadi sangat vital. Ada air suci dan mensucikan. Ada air hujan yang ketika hujan Turin  doa doa dikabulkan, air hujan adalah rahmat yang sering diingkari manusia. Gelas itu sudah terisi air setengah, atau belum terisi air setengah. Semua tergantung kita menilai. Selamat Hari Air Se Dunia.

#fotofadlik #posterfadlik

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar