Senin, 16 November 2015

Zerowaste Lifestyle

Dalam pembicaraan beberapa waktu lalu bersama David Sutasurya direktur YPBB (Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi bahwa sampah yang ada didominasi sampah organik, namun kenalannya sampah anorganik memerlukan masa yang sangat lama untuk berdaur.

Dikatakannya lagi, bahwa di Bangladésh kantong kresek ternyata sudah dilarang dari awal tahun 2000. Dalam diskusi sebelumnya David memaparkan program terdekatnya dengan mengadakan program Pelatihan Zero Waste Lifestyle. Ini adalah upaya mendorong terjadinya Zero Waste Home, pendekatan pengurangan sampah dari rumah.

Gerakan ini dibangun atas visi bahwa sebagian besar pengelolaan sampah bisa diselesaikan di rumah.  Seperti diketahui bahwa pola hidup berlebihan mempengaruhi volume sampah juga yang berlebih. Itu mengapa ajaran kebaikan mengajarkan bahwa hidup tak berlebih, mungkin salah satu tujuannya agar sampah bisa diminimalisir.

Dalam kesempatan sebelumnya jauh berada di kaki gunung sebuah Taman Nasional di Gunung Gede Pangrango Herry Trijoko yang.menjadi anggota Relawan Montana memaparkan bahwa kami sedang memprakarsai kampanye Zerowaste untuk para pendaki di gunung Gede.

Kami dan kawan kawan membagi isu ini menjadi tiga, pertama aman dan nyaman berwawasan lingkungan, kedua Safety prosedur dalam mendaki ketiga sosial budaya. Yang ketiga ini juga bisa menjadi alat pendekatan kepada pendaki yang masih nakal mencemari alam ini pungkasnya.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar