Minggu, 24 Mei 2015

Atau

Semangat patung sebelum polusi mengabdi pada ego penghuni kota. Dia memang patung, tak berpikir, tak bergerak. Namun muntahan semangat.

Sekali lagi terlihat, hitam, kosong, dihajar hujan dan terik, hanya diam. Berapa macam badai dialaminya. Dia tetap disitu, tak berbuat apa apa.

Mungkinkah kita seperti dia atau lebih buruk karena tak pernah memberi semangat pada diri, pada arti, atau kau mengartikannya bahwa kota sendiri dan kamu sendiri.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar