Rabu, 03 September 2014

Naik Gunung

Berangsur angsur pendaki naik, dikatakan I Komang Kayun Kordinator Pemandu yang berasal dari banjar Temukus Desa Besakih bahwa sebelumnya sudah ada yang naik, terhitung banyak pendaki dari berbagai daerah, ada yang dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Yokyakarta, Malang, Bali, Lombok bahkan dari Manca Negara.
Ribuan pendaki merayakan HUT RI ke 69 Tahun di Puncak Gunung Agung, sedikitnya tercatat 1.108 pendaki dari dua jalur yang ada di Gunung Agung, jalur pendakian konvensional berada di Besakih dan Pura pasar Agung dengan titik puncak yang berbeda. Selain di gunung Agung banyak juga yang merayakan di gunung Batur, Abang serta Batukaru.
Dari jalur Besakih pendakian Gunung Agung ditempuh 7 – 8 jam. Sebelum komunitas Bali Parkour mendaki Komang memberikan kata sambutannya agar di atas berhati hati, agar selalu menjaga kekompakan, dilarang berkata kata kotor. Tahun 2008 ada pendaki tewas, ada juga yang sampai saat ini belum ditemukan, tambahnya.
Kali ini Bali Parkour berjumlah 30 orang dengan target pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Agung. Jalur pendakian di mulai dari Pura Pengubengan Besakih dengan menelusuri aspal yang terputus ke arah utara, kemudaian dilanjutkan jalan kerikil yang kemudian menanjak sampai bertemu dengan jalan setapak yang makin terjal dengan pegangan akar akar pohon.
Satu jam pertama sampailah di Pos Pura Gili, interpreter menjelaskan tentang hutan hujan tropis dan mengapa hutan harus dijaga kelestariannya, tak lama berselang kami bergerak naik. Saya teringat ungkapan Budha “Keinginan adalah sumber penderitaan”, dengan nafas tersengal, tenaga yang pas pasan, menahan dingin dan kantuk yang luar biasa seraya membayangkan betapa sulitnya mencapai puncak kemerdekaan.
Sekitar jam 07.07 beberapa pendaki sudah mencapai Pura Puri Agung,salah satu Camp terakhir sebelum menuju puncak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar