Selasa, 26 Agustus 2014

KEUTAMAAN MAJELIS ILMU

Sesungguhnya diantara sifat ilmu yang penuh barakah ini adalah didatangi bukan mendatangi.
A. Majlis-Majlis Ilmu adalah Taman-Taman Surga
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇﺫﺍ ﻣﺮﺭﺗﻢ ﺑﺮﻳﺎﺽ ﺍﻟـﺠﻨﺔ ﻓﺎﺭﺗﻌﻮﺍ، ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟـﺠﻨﺔ؟
ﻗﺎﻝ: ﺣﻠﻖ ﺍﻟﺬﻛﺮ .
“Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir”
Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu...?”
Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu)”
[Hasan, HR at-Tirmidzi: 3510, Ahmad: III/150, Silsilah ash-Shahiihah: 2562]
B. Khalifah pun mendatangi seorang ulama untuk bertanya tentang masalah agama.
Abu Ali al-Hasan bin ‘Ali bin Bundar Al-Zanjani menceritakan bahwa Khalifah Harun Ar-Rasyid mengutus seseorang kepada Imam Malik bin Anas agar beliau berkenan datang ke istana agar kedua anak Harun Ar-Rasyid yaitu Amin dan Makmun dapat langsung menimba ilmu agama kepada Imam Malik.
Imam Malik menolak permintaan Khalifah Harun Ar Rasyid dan mengatakan,
"Ilmu agama itu didatangi bukan mendatangi.."
Untuk kedua kalinya Khalifah Harun Ar Rasyid mengutus utusan yang membawa pesan sang khalifah,
‘Kukirimkan kedua anakku agar bisa belajar agama bersama murid-muridmu’
Imam Malik menjawab, ‘Silahkan dengan syarat keduanya tidak boleh melangkahi pundak supaya bisa duduk di depan dan keduanya duduk dimana ada tempat yang longgar saat pengajian.’
Akhirnya kedua putra khalifah tersebut hadir dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Imam Malik.
[Mukhtashar Tarikh Dimasyq, hal. 3769, Maktabah Syamilah]
Sungguh telah banyak majlis ilmu diadakan.
Saatnya menguatkan tekad mendatangi taman-taman surga, berkumpul bersama para sahabat (ilmu) sejati yang dengannya mengingatkan kita akan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar