Kamis, 02 Januari 2014

Berjalan perlahan dengan pasti

Angkuhnya kota menyingkirkanmu. Luas lahan teduh digusur dan terpancang beton beton, maka hilanglah pucuk pucuk segar sumber protein. Tanah tanah disulap menjadi aspal, resapan kotoran kuda tak lagi ada. Ringkik diganti deru. Kota biru jadi kelabu.

Mesin mesin waktu tak bernyawa memenuhi ruang
Tanpa perasaan
Sementara ringkihnya terlupakan berganti tangis urban yang kehilangan tanah di kampung
Kerja kerja seperti ini sedikit saja orang merindu, kini digantikan odong odong buatan manusia
Menganti nyata jadi imaji.

Ringkik wibawa terganti suara kuda dari mp3
Si Tua sais pedati menangkap kotoran dari karung
Dokar tak terawat dikecoh roda dua, empat bahkan truk molen yang terus mengubah kota

Terik seperti ini
Semakin jauh dari harap
Hanya bau
Hanya lamun
Pesakitan bersama waktu
Pasar, di kaki Sumbing 22.10.2009. Foto.Fadlik
Salam berbagai,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar