Sabtu, 19 Mei 2012

Kompas sampai GPS



penggunaan peta kompasKetika melihat para pelaut mengarungi bahtera di malam hari, tak ada rasa takut, hal ini karena pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Salah satunya adalah ilmu astronomi, bahasa yang lebih mudahnya adalah ilmu perbintangan. Dalam fakta sejarah manusia telah menggunakan ilmu matahari sejak 35000 tahun yang lalu. Sebuah perjalanan panjang untuk menuju astronomi modern. Kini aspek ilmu astronomi dipahami sebagai cabang ilmu pengetahuan yang dikembangkan berbasis pengamatan. Objek astronomi yang dikaji meliputi komet, bulan, meteor, matahari, planet, asteroid, galaksi di angkasa.
Ilmu kembara semakin berkembang ketika seorang Laksamana Cheng-ho dari Dinasti Song, Cina yang memeluk islam mengembara sampai ke Indonesia. Dalam "Catatan Sungai Meang" Cheng-ho mengisahkan, catatan ini sudah berusia lebih dari 1000 tahun yang lalu. Cheng-ho memaparkan bahwa dengan mengasah magnet menjadi bentuk jarum kemudian membiarkannya mengapung di permukaan air maka akan ditemukan mana arah utara. Ilmu tentang kompas ini didapatkan dari pedagang pedagang Arab. Kemudian bangsa Eropa menggunakannya hingga menemukan daratan daratan baru.

Kehidupan manusia semakin berkembang seiring keinginannya yang semakin banyak. Dengan pencarian pencarian baru, ingin mendominasi satu sama lain, hingga pada tahun 1957 sejarah Global Position System (GPS) ditemukan. Ketika Soviet meluncurkan Sputnik sebuah satelit pertama untuk mengetahui posisi suatu obyek, yang kemudian disusul oleh Amerika yang meluncurkan Navstar pada tahun 1973. Di tahun 1983 barulah GPS dipasarkan dengan pengguna yang semakin banyak yang dimanfaatkan untuk melakukan perjalanan, pemetaan, pencarian dan masih banyak lagi.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar