Rabu, 02 Mei 2012

Cerita dari Arusha

Kota sebagai pintu gerbang menuju Taman nasional Kilimanjaro dari kota Nairobi adalah Arusha. Siang hari kami sampai disini, singgah untuk istirahat sebentar, menikmati makan siang dan membeli perbekalan untuk diperjalanan. Arusha memiliki jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa. Tempatnya yang strategis hingga dilalui oleh para pelancong, dari Arusha anda bisa ke Sarageti, Ngorongoro, danau Manyara, jurang Oliduvai, Taman Nasional Tarangire, gunung Kilimanjaro, yang paling dekat adalah Taman Nasional Gunung Meru. Banyak fotografer ketika singgah ke Arusha menjadikan gunung Meru sebagai latar yang menjadikan Arusha memiliki ciri khas.

Jika melihat sejarah kelam Afrika maka solusinya berada disini, sejak tahun 1994 kota ini menjadi tuan rumah Pengadilan Kriminal Internasional  untuk Rwanda. Arusha yang indah, Arusha yang strategis, banyak orang lalu lalang dan tinggal disini, dari mayoritas Afrika ada juga Arab, India dan warga Eropa dan Amerika ekspatriat, mereka membangun ekonomi dengan sebagian besar tergantung dari jasa pariwisata. Begitu juga dengan keragaman keyakinan yang bersanding, tumbuh bersama membangun kota tercinta. Ada yang dari Katolik, Anglikan, Yahudi, Muslim juga Hindu.

Di satu sudut pasar kami sempat singgah untuk membeli buah-buahan. Banyak orang lalu lalang melihat macam macam yang dijual, bahan pakaian, pernak pernik, makanan, elektronik, sepatu baru sampai yang bekas. Semuanya dijual bebas. Kota ini memiliki sejarah panjang ketika pada tahun 1900 di masuki oleh Jerman, awal awal 1900 mereka memulai hidupnya dari bertani dengan menanam jagung, gandum serta sayuran, keluarga diberikan tanah 50 hektar untuk diolah. Keringat keringat tercurah, hingga kini kota ini menjadi damai ditemani karibnya gunung Meru.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

# Catatan perjalanan Agustus-September 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar