Selasa, 16 Mei 2023

CAHAYA IMAN

Oleh: Dr. Soetrisno Hadi, 7'73.

Stasiun Kereta Cepat - Padalarang 




Cahaya lainnya, selain cahaya Islam adalah cahaya iman. Cahaya ini terpancar melalui _qalb_ hati manusia. 


Manusia dilengkapi dengan dua jenis hati, pertama hati jasmani, itulah _hepar_ atau _lever_ dalam istilah yang populer. Kedua, hati ruhani. Inilah _qalb_ manusia. 


Begitu juga dengan mata, ada mata kepala yang jangkauannya relatif terbatas. Ada mata hati yang punya jangkauan meliputi alam semesta, alam gaib, bahkan mengimani Allah,swt.


Buta dan melihat, menurut Imam Tirmidzi dalam kitabnya _Bayan al-Farq_ tergantung pada hati dalam dada. Itu sebabnya, Allah,swt berfirman, "Sesungguhnya bukan penglihatan ini yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang terdapat dalam dada" (QS.al-Hajj,22:46).


Kemampuan cahaya hati ini jauh lebih besar dari cahaya matahari, misalnya. Jika matahari hanya bisa menyinari bumi bagian luarnya saja. Maka cahaya hati ini bisa menembus semua itu. Bahkan langit, bumi, alam gaib, malaikat, dan Allah,swt. Itu sebabnya bisa dimengerti firman Allah,swt, "Apa yang disembunyikan oleh dada mereka jauh lebih besar" (QS.Ali Imran,3:118). 


Dalam ayat itu Allah,swt menyebut hati dengan _shadr_ dada, makna _majazi_ untuk hati yang terletak di dalam dada. Dari hati inilah keluar berbagai rahasia _hikmah_ dan aneka anugerah menuju dada dan menetap di dada. 


Dalam beberapa ayat, Allah swt menyebut hati dengan _nafs_ atau jiwa. Dalam kisah Nabi Isa,as disebutkan, "Engkau mengetahui apa yang terdapat dalam jiwaku" (QS.al-Maidah,5:40). Maksudnya, menurut _mufassir_ , "Engkau mengetahui apa yang ada dalam hatiku".


Imam Suyuthi,rhm menulis banyak hadits dalam kitab _Tanqih al-Qawl al-Hatsits_ di antaranya adalah bahwa iman itu adalah _ma'rifat bi al-qalbi_ atau _gnosis_ yang ada dalam hati. Lebih lanjut, Rasulullah,saw bersabda, selain _ma'rifat_ di hati. Iman adalah _qawl bi al-lisan_ ucapan dengan lisan dan beramal dengan anggota badan _wa 'amalun bi al-arkan_ (Lihat : _Tanqih al-Qawl_ ,tt). 


Dalam kesempatan lain, Rasulullah,saw bersabda, iman itu tidak berbusana ' _uryan_, pakaiannya adalah _taqwa_, perhiasannya adalah malu _al-haya_ , sedang buahnya iman adalah ilmu. 


Bila hadits-hadits itu direnungkan betapa dahsyatnya cahaya iman yang ada dalam hati kita. Betapa peran iman itu mencerahkan kehidupan manusia. Iman menghasilkan amal saleh. Padahal, keduanya adalah syarat bagi diraihnya hidup yang tidak merugi (QS.al-Ashr,103:3).


Berangkat dari alasan-alasan itu, hidup ini akan sukses bila kita mau mengelola, menjaga, memelihara dan mengembangkan cahaya iman itu menjadi amal saleh yang memberi manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bahkan bangsa dan negara. 


Semoga Allah,swt meneguhkan hati kita dengan iman, mengilhami kita untuk banyak beramal saleh. Kepada-Nya lah kita kembalikan segala urusan kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar