Minggu, 20 Desember 2020

Copas

 Ustadz Muizz Abu Turob


"Jon, di desa kita ada warung jual miras. Ayo kita tindak!"


"Nggak usah. Yang penting jadi orang baik."


Sebulan kemudian. 


"Jon, para pemuda mulai suka mabuk-mabukan di warung itu. Ayo kita tindak sebelum terlambat!"


"Buat apa? Lha wong mereka juga nggak ganggu kita, kok."


Sebulan lagi berlalu. 


"Jon, sekarang warung itu dibangun tambah megah. Nggak cuma jual miras, sudah ada pelacurnya juga. Setengah penduduk desa sudah jadi pelanggan. Kalau kita tidak menindak sekarang, besok-besok kita nggak akan punya kekuatan lagi."


"Urus diri sendiri dulu, nggak usah ngurusin orang lain."


Setahun kemudian. 


"Jon, desa kita sudah jadi pusat maksiat. Masjid mau dirobohkan. Kamu, sebagai ta'mirnya, juga akan diusir."


"Lho, lho. Kok gitu? Ya jangan gitu, dong. Ayo kita lawan mereka!"


"Sudah terlambat, Jon. Kita sudah jadi minoritas. Dulu saat mereka dengan getol menanamkan ideologi dan memperluas kekuasaan, kita cuma sekedar jadi orang baik. Ternyata itu tidak cukup."



*cerita*

***********************

_Di dunia ini setidaknya terdapat empat golongan orang dalam berislam :_


*Golongan pertama*: _"orang Islam yang berilmu Islam, menjalankan Islam, berakhlaq Islam dan sangat perduli dengan urusan umat Islam."_


*Golongan kedua* : _"orang Islam yang sedikit berilmu Islam, menjalankan Islam, tapi tidak perduli dengan nasib umat Islam."_


*Golongan ketiga,* : _"orang Islam yang tidak mempunyai ilmu Islam, tidak menjalankan syariat Islam dan tidak perduli terhadap urusan Islam."_


*Golongan keempat,*: _"orang Islam yang belajar Islam, menjalankan sebagian syariat Islam, suka mengkritik dan terkadang benci terhadap Islam dan umat Islam, dan tidak perduli terhadap urusan umat Islam."_ 



_Sayangnya,_


_golongan pertama adalah minoritas,_


_sedangkan golongan kedua dan ketiga mayoritas,_


_dan golongan keempat sedikit jumlahnya tapi besar bahayanya._


Rasulullah bersabda :


_"Barangsiapa tidak perduli terhadap urusan umat Islam, maka ia bukan dari golongan kita" (al-Hadith)_


_*DR. Hamid Fahmy Zarkasyi*_


***********************

“Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya,” (Khalifah Ali bin Abi Talib).


Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)


“Siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta merasa takut dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan,” (QS. Al-Nur: 52)


#copas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar