Minggu, 03 Agustus 2014

Cinta Dunia

Para pembaca yang budiman, manusia sendiri merupakan makhluk Allah – سبحانه وتعالى – yang berjati diri amat zhalim dan amat bodoh. Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman,
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا  [الأحزاب/72]
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”. (QS.Al-Ahzab :72)

Bukti kejahilan dan kebodohan itu, tatkala harta datang kepadanya, ketertarikan hati pun sangat kuat terhadap harta. Sedang harta sering membuat manusia rakus sehingga ia menempuh segala macam cara dalam meraihnya, tanpa peduli halal-haramnya. Semua itu mereka lakukan karena kerakusan dan kecintaan yang mendalam terhadap harta duniawi.
    Allah -Ta’ala- berfirman,
    وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا  [الفجر/20]
    “Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS.Al-Fajr : 20)

Perumpamaan bagi orang-orang yang dilanda penyakit cinta dunia, laksana orang yang diberi air di tengah gurun pasir yang tandus. Jika ia diberi setenguk, maka ia ingin selanjutnya sampai perutnya kembung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar