Selasa, 29 Juli 2014

TOLAK !



Sehubungan atas kejadian yang menimpa kawan se organisasi dari Saba Wana SMA 3 Jakarta perkenankan kami mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya korban dan mengutuk kepada para pelaku kekerasan yang mengatasnapakan Sispala.
Jauh sebelum Bapak/Ibu menjabat organisasi kami telah ada sejak tahun 60-an yang terus bermetamorfosa  dari COY, Repala sementara di tahun 90-an berubah nama menjadi Sapta Pala SMA N 7 Jakarta. Hal ini menunjukan dinamika organisasi (Sispala) di Sekolah kami, cerita dari masa ke masa membawa kemajuan yang lebih baik untuk kedewasaan kami.
Semua Sispala selalu merujuk ke tokoh Mapala UI yang bernama Soe Hok Gie, banyak sekali Pilosophi yang kami ambil dari Almarhum, diantaranya adalah "Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan, mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.”
Kegiatan pun kami buat sesuai alur, pada Peristiwa Tsunami Aceh Sapta Pala mendapatkan pelajaran banyak. Di internal organisasi kami makin didukung dari Alumni yang satu sama lain saling membantu dalam penanganan bencana Nasional tersebut. Kami selalu ingat bahwasanya kami harus mencintai Alam dengan mengenyahkan sifat sifat rakus kami, hal itu juga termaktub dalam perkataan Mahatma Gandhi yang kami terus ingat terpatri dalam diri : “Bumi cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh manusia tetapi tidak cukup untuk mencukupi satu orang yang tamak.”
Organisasi ini makin berkembang, semenjak itu kami tidak absen bersama Global Rescue Network berpartisipasi dalam Gempa Pangandaran, Jogja, Padang (Maaf bukannya mau ria tapi untuk memberikan gambaran eksisnya kegiatan kami). Pada penanganan korban kebakaran, banjir serta pengentasan kemiskinan seperti pemberian sembako murah kami ikut andil.
Di bidang olah raga beberapa senior kami meraih mendali dalam bidang panjat Tebing, Arung Jeram tingkat Internasional, sementara kami memenangkan lomba Orienteeringtingkat Nasional yang hadiahnya langsung diberikan dari Menpora Bapak Adhiyaksa Daud.
Kegiatan di atas tadi tentunya sejalan dengan tujuan para pendiri kami yang di wakili Soe Hok Gie dalam kutipan kalimat selanjutnya bahwa “Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat".

Kini Sapta Pala menjadi garda terdepan dalam Event event kegiatan yang membawa baik nama Almamater SMA 7 Jakarta.
Semuanya itu kami dapatkan karena kami yakin pada kebenaran. Ada sebuah ungkapan “kasihilah makhluk yang ada di muka Bumi, niscaya Tuhan yang ada di atas Langit akan mengasihimu.. , Sayangilah penduduk Bumi, maka penduduk Langit akan menyayangimu”. Di zaman yang serba langka dalam prilaku nyata ini, kami dari Sapta Pala terus belajar untuk mengaplikasikan kata kata tersebut.
Jadi tidak adil rasanya “Karena kopi setitik rusak susu sebelanga”, kami sangat yakin memiliki pemimpin yang bisa memutuskan semuanya dengan bijak dengan tidak menutup tenaga tenaga muda yang bergairah berkarya untuk membangun Bangsanya.
Berpijak pada rangkaian kata kata di atas maka dengan ini kami “MENOLAK PEMBUBARAN SISPALA” semoga Bapak Ibu yang berkepentingan bisa memutuskan dengan sebaik baik dan seadil adilnya, dan kami mendoakan agar ke depan kita memiliki hubungan yang erat untuk meningkatkan kualitas pendidikan bersama mental mental pemberani yang sering belajar bersama Alam.
Salam hormat,

-Sapta Pala-
SMA N 7 Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar