Rabu, 11 September 2013

Mangrove dan ancaman

Hutan mangrove berdiri kokoh di tepi pantai, tentunya memiliki kegunaan untuk kita semua, hamparan pemandangan yang hijau pasti banyak dirindukan orang terlebih oleh orang yang penat dengan kehidupan kota. Bahkan hutan mangrove memberi lebih dari itu, secara fisik hutan ini berfungsi sebagai penahan angin, mencegah dari ancaman abrasi di pantai karena akar akar pohonnya yang kokoh.

Memasuki hutan mangrove kadang terasa kumuh dan banyak nyamuk, namun dibalik itu banyak kekayaan yang terkandung di dalamnya. hamparan mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan ikan, udang udang, kepiting dan masih banyak lagi. Keindahan di hutan mangrove adalah keindahan yang lain dari biasanya, kalaulah untung kita bisa menlihat buaya muara, burung burung besar yang hinggap, monyet ekor panjang, pyton atau mungkin taliwongso dengan warna emas berbentuk cincin.
Hutan Mangrove di Pulau Serangan, Bali (foto.fadlik)
Hutan mangrove sering dipalingkan dari kehidupan kota yang sombong, kalau diatas kertas kota itu harus memiliki 40% lahan hijau, namun pada kenyataannya tidak demikian, hamparan mangrove dipangkas membuat jalan demi alasan kemacetan, alasan mumpung 5 tahun menjabatnya nggak dikasih tau. Isu lingkungan cuma sekedar kosmetik politik.

Saya mengajak semua dengan logika yang sederhana, bahwa kehidupan nelayan bisa sejahtera kalau habitat bakau, padang lamun dan terumbu karang terjaga, tidak dengan di bom, di potas atau hal lainnya yang merusak, di Bali saja 30 persen terumbu karang telah rusak,maka tak heran jikalau penghasilan nelayan juga menurun.

Mari kita semua menjaga habitat mangrove, saya sangat mengerti bahwa pembangunan menuntut perkembangan kota, tapi pastilah semua bisa disiasati dengan menjaga lingkungan terlebih dahulu, alasan lahan toh telah terpecahkan dengan membangun gedung tinggi, jadi biarlah pantai kami yang alami terus terjaga secara lestari.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar