Kamis, 23 Mei 2013

Listrik belum merata

Indonesia kaya raya, dalam perjalanan mengisi kemerdekaan 68 tahun telah kita jalani bersama. Namun dalam kenyataannya, pemerataan tidaklah ada, tingkat pendidikan tidak sama, banyak sekali ketertinggalan ditiap daerah, kesenjangan makin terasa. Orang orang desa yang goyah, memiliki keahlian di desanya didorong ke kota dari iklan yang melenakan. Mereka berbondong bondong penuhi kota tanpa diiringi kemampuan yang sesuai.

Ketidak merataan ini tidak hanya terjadi disitu, listrik di pelosok pelosok belum memancar. Masih banyak yang menggunakan minyak tanah di tengah malam. Memasak juga mengandalkan kayu bakar yang ada di sekitarnya, bahkan ada yang membeli. Bisa dibayangkan, menurut data detik.com bahwa keluarga yang belum memperoleh listrik di Indonesia mencapai 14,7 juta Kepala Keluarga. Ini artinya 21 % masyarakat Indonesia belum memperoleh listrik.


Tek puas dengan itu ditergetkan pada tahun 2020 sebanyak 99 % rumah tangga di Indonesia sudah dialiri listrik dengan targetan semua pemasukan didapat dari 3 juta pelanggan. Mestinya kita lebih pandai memperhitungkan semuanya. Apakah karena korupsi yang terjadi hal ini masih belum tertanggulangi. Indonesia Negara Kepulauan bahasa itu selalu digunakan untuk mencari kambing hitam, bisa dibayangkan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya bisa memanfaatkan tenaga arus laut, matahari, panas bumi juga tenaga angin. Jadi apa penyebab listrik belum bisa diakses oleh 21 % penduduk Indonesia. Marilah dengan bijak, memperhatikan nasib semuanya. Bahwa kita adalah satu, dengan tekad kebersamaan mari kita bangun Indonesia untuk menyongsong hari esok yang lebih baik.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman



Tidak ada komentar:

Posting Komentar