Jumat, 07 September 2012

Cerita dari Tanah Abang

Dari Petamburan ke Tanah Abang terbilang enggak begitu jauh, apabila normal berkendara hanya menempuh waktu 10 menit. Tanah Abang adalah pasar terkenal karena menjadi pasar grosir terbesar se Asia Tenggara. Nggak heran, karena penduduknya juga banyak. Kejadian di Pasar Tanah Abang selalu saja macet, penuh sesak, maklum, selain stasiun, tempat pemberhentian terakhir angkutan umum yakni di Tanah Abang.

Melihat keadaan demikian ada baiknya kita berhemat, karena secara tidak langsung budaya hemat juga membuat pasar ini jadi lebih tertib. Coba aja kalau setiap orang makan dulu dari rumah pastilah tidak ada pedagang yang menutup jalan sampai kesisi kanan kiri jalan, memakan tubuh trotoar, bahkan setengah jalanan dikuasai, kaki lima. Kalau perlu bawa minum dari rumah.

Biasakan juga membawa tas, atau kresek dari rumah. Go Green itu trennya sekarang. Cari juga barang barang yang lagi diskon, hal itu juga akan menghemat kocek anda, kalau di Tanah Abang tawar menawar itu sudah sangat biasa, jadi kalau kita tanya barang, si penjual bilang harga 100% terus kita tawar dengan harga 10% itu juga wajar, tergantung kita bicaranya gimana, ada juga yang emosian, kalau gitu dibecandain lagi aja. Kalau diperlukan membeli dalam jumlah banyak nggak usah takut takut, asalkan kalau dihitung hitung lebih murah dan kita perlu. Paling enak tempuralias belanjanya naik angkutan umum, itu juga bikin nggak macet, karena banyak orang gunakan motor, satu orang satu motor, satu orang satu mobil. Wah pokoknya gila deh. Selamat berbelanja, cintai ploduk ploduk Indonecia..

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar