Kisah anjing bernama Tumang yang kemudian dijadikan suami oleh Dayangsumbi yang memiliki kecantikan yang laur biasa. Dayangsumbi dikaruniai anak bernama Sangkurinag yang kemudian setelah Sangkuriang dewasa ingin menikahi Dayangsumbi yang kemudian kelak diketahui bahwa dayangsumbi adalah ibu kandungnya. Kekecewaan sangkuriang memuncak, ia menyesali perbuatannya, ditendagnya sebuah berahu yang kemudian posisinya terbalik menyerupai gunung. Mulai itulah dikenal dengan sebutan gunung Tangkuban Perahu karena bentuk gunung yang menyerupai perahu terbalik. Kisah diatas merupakan lagenda masyarakat tataran Sunda.
Lepas dari kisah itu bahwa gunung ini masih menyimpan potensi bencana. Gunung berapi juga merupakan anugrah bagi masyarakat di sekitarnya, debu debu setelah letusan yang mengakibatkan tanah menjadi subur, di sekitarnya juga terdapat pemandian air panas. Jikalau mau menginap di dekat gunung tersebut terdapat banyak penginapan. banyak juga yang menjajakan makanan dan oleh oleh khas Bandung.
motor mampir di Bogor
dari Ibu kota Jawa Barat yakni bandung ke Tangkuban Perahu memiliki jarak tempuh 30 km. Pada tahun 1959 dan 1983 gunung ini pernah meletus, setelah letusan itu banyak warga mengambil anugerahnya. Kita bisa langsung berjalan jalan di pinggir kawah sambil merebus telur dari air yang mendidih di dekat kawah. Perjalanan yang melelahkan menggunakan motor dari jakarta memang melelahkan, tangkuban Perahu mampu membayar rasa lelah kami. Jika anda ke Jawa Barat jangan lupa ke gunung ini dan jangan mengotori tempat wisata dengan apa yang sudah kita makan. Bawa kembali sampah yang ada.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman