puncak Garuda MerapiPada tanggal 23 September 2009 kami tiba di Puncak. Setelah Roberta Giovedi menamatkannya dipertengahan tahun yang sama. Siapa yang tak kenak Gunung Merapi di tengah Pulau Jawa. Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer, Gunung ini merupakan Gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum karena jalurnya dekat dan lebih mudah adalah melalui sisi utara dari Kabupaten Boyolali bernama Selo di desa Tlogolele yang terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Jalur kedua yang populer adalah melalui Kecamatan Pakem biasa dikenal dengan sebutan jalur di Sisi Selatan Yogyakarta. Jalur ini lebih terjal dengan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, biasanya dimulai dari Kabupaten Magelang di jalur Sawangan. Satunya lagi dari sisi tenggara dari arah Deles Kecamatan Kemalang Klaten Jawa Tengah.
Kawah di MerapiGunung Merapi memiliki ketinggian 2.968 mdpl. Tercatat Gunung ini merupakan Gunung paling aktif di Indonesia, seperti Krakatau dan Semeru, letusannya pun dahsyat. Seperti Tambora dan Krakatau. Sejak tahun 2004 tercatat setengah dari daerahnya merupakan Taman Nasional Gunung Merapi. Dari tahun 1948 Gunung ini telah meletus hampir 70 kali. Yang biasanya terkena dampak adalah Kota Yogyakarta, karena jaraknya berkisar 30 km, lain halnya dengan Magelang yang memiliki jarak yang sama, karena lubang kawah dan angin biasanya tidak membawa wedus gembel itu ke Magelang. Kita bisa melihat kehidupan masyarakat sekitar Gunung Merapi sampai di ketinggian 1700 mdpl, hampir sama dengan Kecamatan Kintamani di Bali sekitar Gunung Batur. Gunung Merapi termasuk 16 besar Gunung teraktif di Dunia.
Disamping bencana banyak berkah yang diberikan Merapi kepada penghuni di sekitarnya, tanahnya yang subur setelah erupsi, menghasilkan salak favorit Roberta Giovedi yang khas rasanya. Salak Pondoh namanya. Gunung ini hampir sama dengan sebagian Gunung api lainnya di Jawa, pada vegetasi di ketinggian ditumbuhi Rhododendron dan Edelweis yakni bunga abadi. Pada lereng lereng biasanya ditumbuhi bambu, asap dari kawah menjadi keseharian di Merapi. Lembah lembah bersama angin, cuaca yang cepat berubah, Merapi menyimpan banyak kenangan. Hingga tak terasa kami harus beranjak pulang.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar