Selasa, 30 September 2025

Berkarakter

 Potret Terada Saburo, mantan tentara Jepang yang menolak menyerah kepada sekutu, dan memilih bergabung dan berjuang bersama TNI di wilayah Probolinggo untuk melawan Belanda. Beliau kemudian tertangkap dan di kirim ke penjara militer Glodok. 



Tampak di lengan tato kepala harimau dengan tulisan "Merdeka"

Jakarta, Agustus 1947


đŸ“· Nationaal Archief

Sabtu, 20 September 2025

Kata AI Tentang Aku

 Secara harfiah, nama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Fadlik: Kemungkinan berasal dari kata fadhlan atau fadhil dalam bahasa Arab.
    • Fadhlan berarti "pemberian dari Allah SWT".
    • Fadhil memiliki arti "dermawan", "unggul", atau "terhormat".
  • Al Iman: Berarti "keimanan" atau "keyakinan". Istilah ini merujuk pada keyakinan yang meresap ke dalam hati tanpa keraguan. 
Kombinasi maknanya:
Jika nama tersebut digabungkan, maknanya bisa menjadi "pemberian keimanan dari Allah SWT" atau "orang yang unggul/terhormat dalam keimanan". Hal ini menyiratkan harapan agar pemilik nama menjadi sosok yang memiliki keyakinan kuat dan merupakan karunia yang berharga dari Tuhan.
Penelusuran tentang nama ini juga menemukan beberapa individu dengan nama serupa yang aktif di bidang berbeda:
  • Seorang pegiat lingkungan di Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) Bali.
  • Seorang alumni dari Midiatama Academy.
  • Sebuah akun media sosial dengan nama pengguna @fadlikaliman.
  • Seorang reporter yang pernah dilaporkan oleh SINDOnews. 

Jumat, 19 September 2025

Perempuan Muda Dari Kolkata

 Di usianya yang baru 19 tahun, Rakhi Dutta membuat pilihan yang mungkin banyak orang dewasa ragu untuk bayangkan.



Rakhi, seorang perempuan muda dari Kolkata, India, menghadapi kenyataan yang memilukan: ayahnya, Sudip Dutta, sedang berjuang melawan penyakit liver yang parah, dan dokter memperingatkan bahwa tanpa transplantasi yang mendesak, nyawanya berada dalam risiko besar. Ketika mengetahui bahwa livernya kompatibel, Rakhi tidak tinggal diam—ia langsung menawarkan diri sebagai donor.


Operasi itu monumental. Selama lebih dari 15 jam, para ahli bedah dengan hati-hati mengangkat 65% liver Rakhi untuk ditransplantasikan ke ayahnya. Prosedur itu penuh bahaya; setiap momen mengandung risiko yang sangat besar. Namun, di luar dugaan, ayah dan putrinya berhasil selamat, transplantasinya sukses total, dengan organ yang diterima tanpa komplikasi.


Perjalanan Rakhi tidak berakhir di ruang operasi. Pemulihannya, baik fisik maupun emosional, membutuhkan keberanian, kesabaran, dan ketangguhan. Namun, di tengah semua itu, tekadnya tak pernah goyah.


Kini, tindakan Rakhi lebih dari sekadar menyelamatkan nyawa—ini adalah bukti kekuatan luar biasa dari kasih sayang keluarga, nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh anak perempuan, dan dampak luar biasa dari donasi sukarela. Berkat keberaniannya, ia menulis ulang kisah penuh harapan dan pengabdian yang akan menginspirasi banyak orang lainnya.

Rabu, 17 September 2025

Korban Perang

 Dulu, ia duduk di kursi empuk, berjas rapi, dengan senyum penuh percaya diri. Hari ini, ia duduk di atas reruntuhan, dengan wajah letih dan pakaian lusuh. Inilah wajah manusia yang direnggut mimpinya oleh perang.



Sungguh, perang dan genosida tidak hanya membunuh tubuh. Ia juga merobek harapan, mencuri tahun-tahun kehidupan, meruntuhkan masa depan, dan menghapus senyum. Dari seorang pengacara yang bermimpi menegakkan keadilan, kini ia menjadi korban ketidakadilan paling keji.


Kisah ini bukan hanya tentang satu orang. Ini adalah wajah dari ribuan, bahkan jutaan jiwa yang kehilangan rumah, keluarga, dan masa depan.


Maka, mari kita belajar. Bahwa hidup ini bukan hanya tentang kita sendiri. Selagi kita masih punya kesempatan, gunakan tenaga, harta, doa, dan suara kita untuk kebaikan. Karena kebaikan sekecil apa pun bisa menjadi cahaya di tengah gelapnya dunia.


Jika hari ini kita masih bisa makan dengan tenang, tidur di tempat yang aman, dan tersenyum bersama orang yang kita cintai—maka itu bukan hal sepele. Itu adalah nikmat yang wajib disyukuri dengan amal.


Jangan tunggu musibah menghancurkan kita baru sadar arti hidup. Mari berbuat baik mulai sekarang, selagi masih ada waktu.

Jumat, 05 September 2025

Aparat Dilarang Masuk Kampus

 


Setelah Es Mencair

Pada tahun 2002, pendaki gunung Amerika William "Bill" Stampfl telah tertimbun longsoran salju saat mencoba menaklukkan Gunung HuascarĂ¡n yang perkasa di Peru - puncak tertinggi di negara tersebut. Selama lebih dari dua dekade, keluarganya hidup dengan pertanyaan yang tak terjawab. Tahun ini, ketika gletser mencair, pendaki membuat penemuan yang mengerikan: jenazah Bill, yang terawetkan dengan sempurna oleh es, masih mengenakan perlengkapan panjat, dokumennya, bahkan cincin pernikahannya... tetap utuh setelah 22 tahun yang panjang. Alam telah membuatnya beku dalam waktu - peringatan yang mengerikan tentang keindahan gunung yang tak terampuni dan cara luar biasa es dalam melestarikan sejarah. Meskipun menyayat hati, penemuan itu akhirnya membawa penutupan bagi orang-orang yang dicintainya, mengakhiri misteri yang berlangsung selama beberapa dekade.