Oleh: Dr. Soetrisno Hadi, 7'73.
Ada masalah yang biasa muncul, kala kita hendak bangun malam _qiyam al-lail_ yaitu ketiduran. Padahal, tradisi untuk _taqarrub_ dekat pada Allah,swt itu pada Ramadhan lalu sudah begitu melekat dalam hidup ini.
Boleh jadi, karena _euforia_ lebaran. Tradisi kenabian itu tersisihkan. Untuk mengembalikannya, perlu upaya _effort_ lebih dari kita semua.
Rasulullah,saw pernah bersabda pada sahabat beliau,saw, "Apabila engkau berangkat ke pembaringan. Maka hendaklah berwudhu seperti mau salat" (HR.Bukhari).
Sahabat Ibnu Abbas,ra menyampaikan _testimoni_ kesaksiannya. Rasulullah, saw setiap kali hendak tidur, salat sunnah empat rakaat (HR.Bukhari).
Syaikh Abdullah Ba'alawi al-Haddad,rhm dalam _Risalat al-Mu'awanah_ menjelaskan tata urutan _ritual_ sebelum tidur. Antara lain:
_Pertama_ , berbaring di atas lambung kanan sambil menghadap ke arah kiblat. Dengan sikap bertaubat atas segala dosa dan bertekad hendak bangun malam.
_Kedua_ , berdoa pada Allah,swt agar diberi ampunan serta memohon agar dipelihara dari segala siksa di hari dibangkitkan nanti.
_Ketiga_ , berdzikir pada Allah,swt dengan _takhalli_ istighfar tiga kali ; berhias hati _tahalli_ kalimat tauhid tiga kali ; menampakkan keagungan dan kesucian Allah,swt _tajalli_ dengan bertasbih 33 kali ; bertahmid 33 kali ; bertakbir 33 kali dan ditutup dengan takbir dan kalimat tauhid sekali.
Selain adab sebelum tidur itu, Syaikh 'Abdullah al-Haddad,rhm juga merekomendasikan _tawshiyah_ agar sedapat mungkin kita tidur dalam keadaan suci. Menjadikan _dzikir_ sebagai akhir dari _kalam_ kita hari itu.
Nanti di hari akhir, sabda Rasulullah,saw, akan dikumpulkan semua manusia di suatu lapangan luas. Akan terdengar suara keras menyeru, "Di mana orang-orang yang dulu di dunia, jauh lambungnya dari tempat tidurnya ?". Maka, bangkit dan berkumpullah orang-orang seperti itu (QS.as-Sajdah, 16). Sayang, sabda Rasulullah,saw mereka jumlahnya sedikit. Tetapi, mereka akan dipersilahkan masuk surga tanpa _hisab_ perhitungan lebih dahulu.
Sukakah kita termasuk yang sedikit itu. Merekalah orang-orang pilihan Allah,swt. Mereka yang dalam kesehariannya di arahkan dan dibimbing ke arah kebahagiaan lahir batin, dunia dan akhirat. Seperti doa kita dalam QS.al-Baqarah,2:201.
Selamat terus mempertahankan kedekatan pada Allah,swt _Rabb al-Izzah_, Dia,swt tentu lebih dekat lagi dari kita. Bukankah "dekat Allah" itu suatu kebahagiaan tersendiri. Itulah _the Ultimate Goal_ kita di dunia. Nanti di akhirat bertemu liqa Allah,swt (QS.al-Kahfi,110).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar