Ngopi yok ngopi, ketika pagi menanti kabut hilang sendiri
Suaramu mana atau menunggu kelopak mata terbilang matang
Bau mulut biasanya, lalu semuanya nampaknya akrab untuk memulai hari
Kemudian hangat
Kemudian terik
Kemudian minta es, rujakan, es lagi
Kemudian kita berdua membedakan mana keringat harap mana keringat puas karena kenyang
Kemudian menginjak syahwat yang lain, mungkin asap rokok, main taruhan di atas makam
Kemudian merosot
Melipiri
Mampir
Magrib yang buta
Lapar
Menunggu saling menunggu
"Apa yang telah diperbuat waktu hari ini"
Ungkapmu yang sombong terlewatkan
Banyak manusia melewati dengan datar
Tak sedikit orang orang berperang
Atau rela mati demi hal yang konyol
Hari memang punya buku catatannya masing masing
Seperti cerita pada kartu yang kau buat buat dan tak mau dianggap pembohong
Semua ini ada pada hari
Nyata pada teliti
Kecuali lewat
hanya pada kenang
Salam,
f@i
Suaramu mana atau menunggu kelopak mata terbilang matang
Bau mulut biasanya, lalu semuanya nampaknya akrab untuk memulai hari
Kemudian hangat
Kemudian terik
Kemudian minta es, rujakan, es lagi
Kemudian kita berdua membedakan mana keringat harap mana keringat puas karena kenyang
Kemudian menginjak syahwat yang lain, mungkin asap rokok, main taruhan di atas makam
Kemudian merosot
Melipiri
Mampir
Magrib yang buta
Lapar
Menunggu saling menunggu
"Apa yang telah diperbuat waktu hari ini"
Ungkapmu yang sombong terlewatkan
Banyak manusia melewati dengan datar
Tak sedikit orang orang berperang
Atau rela mati demi hal yang konyol
Hari memang punya buku catatannya masing masing
Seperti cerita pada kartu yang kau buat buat dan tak mau dianggap pembohong
Semua ini ada pada hari
Nyata pada teliti
Kecuali lewat
hanya pada kenang
Salam,
f@i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar