Terima kasih atas ini, mungkin itu saja.
Waktu itu kita begini, belum tentu besok begitu. Sementara kupasan jeruk di dalam kamar, bersama lentera diskusi kebersamaan.
Bahasa kita memang lain dari bahasa keluarga pada umumnya. "gebleg, norak, instan, lugas, tanpa makna. " Namun bahagia tak terelakkan.
Rasa syukur memancar dari makanan di atas meja yang kau sajikan, dari atas kursi, di balik mukena kau menunduk. Tau kah kamu aku rindu dan berharap kau mendoakan ku.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Waktu itu kita begini, belum tentu besok begitu. Sementara kupasan jeruk di dalam kamar, bersama lentera diskusi kebersamaan.
Bahasa kita memang lain dari bahasa keluarga pada umumnya. "gebleg, norak, instan, lugas, tanpa makna. " Namun bahagia tak terelakkan.
Rasa syukur memancar dari makanan di atas meja yang kau sajikan, dari atas kursi, di balik mukena kau menunduk. Tau kah kamu aku rindu dan berharap kau mendoakan ku.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar