Tiga hari belakangan ini Ata dan
Mahmud masih berpikir bagaimana papan informasi tentang zonasi di kawasan bisa
terpasang di tempat tempat strategis. Ata dan Mahmud adalah seberapa gelintir
yang peduli pada keberlangsungan Gili Matra, dijelaskan Ata salah satu aktivis
lingkungan Gili Cares bahwa permasalahan sampah menjadi permasalahan utama di
tiga Gili, namun demikian Ata berusaha dengan sekemampuannya membersihkan minimal
Gili Air dulu yang diselamatkan sehingga bisa menjadi contoh buat dua Gili
lainnya.
Seperti diketahui bahwa
Gili Matra adalah Taman Wisata Perairan yang mencakup di dalamnya Gili Terawangan,
Gili Air dan Gili Meno. Gili Matra sendiri memiliki luas wilayah 2.954 Ha. Kawasan ini dikelola dengan sistem
zonasi serta dapat dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian
serta menunjang kegiatan pariwisata dan perikanan berkelanjutan.
Ditambahkan Hasbi salah satu staf WCS bahwa kawasan ini juga di dalam
kawasan konservasi perairan yang dibedakan menurut fungsi dan kondisi ekologis,
sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang terdiri dari zona inti, zona
pemanfaatan, zona perikanan berkelanjutan, zona rehabilitasi, zona perlindungan
dan zona pelabuhan.
Hari pertama Ata dan Mahmud menyebarkan papan informasi ke tiga pulau,
hari kedua kami coba melobi Pak Kades Gili serta tiga Kadus yang mengerti
tentang keadaan di tiap Gili, kami melakukan Pengamanan Bersama dengan kegiatan
pengamanan yang dilakukan secara bersama-sama antara petugas BKKPN, Polisi air
dan udara, dan kelompok pengamanan partisipatif (Front Pemuda Satuan Tugas
Gili). Di harapkan, kita semua bisa berpartisipasi membangun Gili ke rah yang
lebih baik, sambung Hasbi.
Dalam paparan sebelumnya Hasbi menjelaskan bahwa Tim telah sepakat bahwa
ada beberapa pengamanan yang dilakukan beberapa diantaranya adalah Pengamanan
pre-emtif, dimana sistem pengamanan kawasan konservasi ini bersifat pembinaan
dan penyuluhan terhadap masyarakat pengguna kawasan.
Pengamanan berikutnya adalah Pengamanan prevent berupa tahapan kegiatan dalam sistem pengawasan
kawasan konservasi yang bersifat pengawasan dan pencegahan.
Dalam kesempatan berbeda sebelumnya Pak Zulkarnain Lubis Kepala BKKPN
juga menjelaskan bahwa ada pengamanan lain yakni Pengamanan represif. Yang dimaksud dengan pengamanan ini adalah
berupa pengamanan kawasan konservasi yang bersifat penindakan secara hukum terhadap
pelaku serta ada beberapa pengamanan lainnya.
Selain Gili Cares kami juga telah lama bekerjasama dengan kelompok di
Gili Meno yakni kelompok Mina Lestari, salah satu orang yang sering membantu
adalah Pak Tarpo mantan guru Sekolah Dasar.
Pagi itu Pak Tarpo dengan beberapa sahabatnya memasang papan informasi
untuk penyadar tahuan masyarakat, karena informasi tentang pentingnya
konservasi dalam satu kawasan harus disebar luaskan, ingatnya.
Tak terasa pagi terlewatkan dengan papan informasi telah terpasang,
matahari mulai meninggi, angkutan air tertuju ke Gili di sebelahnya, kawan
kawan Gili Cares beserta Hasbi sibuk memasang papan informasi selanjutnya.
Yang terakhir adalah memasang papan di kawasan Gili Terawangan dengan
harapan semua tau informasi tentang ini, harapan saya jikalau masyarakat bisa
mengelola sampahnya dengan bijaksana, pengunjung juga dengan bijak bisa
menghormati nilai nilai konservasi dengan tidak menginjak karang ketika sedang
melakukan snorkeling atau diving. Hal itulah yang kita harapkan menuju Gili
Matra yang lebih lestari, tutup Ata.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar