Perjalanan menuju Pelabuhan Lembar memakan waktu lima jam,
dari Padang Bai ke arah timur melewati Pulau Nusa Penida di sebelah kanannya,
kalau beruntung kita bisa melihat lumba lumba menyapa para penumpang di tengah
perjalanan.
Perjalanan dari Denpasar sendiri ke Pelabuhan Padang Bai
memakan waktu satu jam, sama jauhnya perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke
Mataram di Lombok. Dalam perjalanan menaiki kapal Fery banyak sekali fasilitas
yang bias dinikmati, fasilitan nonton, pemandangan yang indah, dari yang gratis
sampai yang bayar kita bias nikmati, di kapal Fery penyewaan kasur untuk tidur
sekitar 25.000 rupiah.
Saya anjurkan agar membeli makanan dari Denpasar
dibandingkan membeli makanan di kapal Fery. Makan dan minuman disini lebih
mahal, lepas tiga jam perjalanan dari
Padang Bai kita bisa melihat gugusan bukit bukit di Pulau Lombok,
pemandangan ini jangan dilewatkan, matahari terbit dan tenggelam memang lebih
indah jika dilihat dari lautan, pemandangan datar lautan lalu perlahan mentari
menghilang disapu gelombang.
Fasilitas lainnya adalah air, tapi air mentah ya..,
setidaknya air ini bisa digunakan untuk bersuci, rasanya juga tawar, kita bisa
melakukan sholat berjamaah karena biasanya kapal Fery menyediakan Mushola,
jikalau ingin melakukan sholat di Lombok juga bisa dilakukan, mengingat Lombok
merupakan daerah Seribu Masjid.
di atas kapal Fery P. Bai - Lembar
Lepas dari Pelabuhan Lembar sekitar 10 menit perjalanan
menuju Kota Mataram terdapat di sebelah kiri sungai, yang unik disini terdapat
jembatan gantung yang dibangun pada zaman Belanda. Hingga kini jembatan
tersebut masih ada, meski dalam segi perawatan sangat memprihatinkan.
Belum habis kita membicarakan alamnya kita sudah disuguhi
aroma yang bikin air liur bereaksi, apa lagi kalau bukan ikan taliwang serta
plecing kangkung. Disini kita tidak kebingungan untuk mencari hal itu karena
memang dua menu itu berasal dari Lombok.
Lombok memiliki alam yang indah meski stigma sebelumnya
terbalut bahwa Lombok rawan sekali dengan kejahatan, bergulirnya waktu Lombok
membenahi diri, hingga kini tempat tempat wisatanya mulai dikenal, sebut saja
Pantai Kuta, Senggigi, Gunung Rinjani, Pulau Gili Terawangan, Gili Meno serta
Gili Air, belum lagi hamparan putih pantai Kuta Lombok dan masih banyak daerah
lainnya yang belum dibuka secara konvensional seperti Bangko bangko serta
tempat lainnya.
Lombok sebagai lumbung padi Indonesia juga
menyimpan harapan akan potensi lainnya, namun di balik itu Lombok tak lepas
dari permasalahan, misal saja permasalahan sampah di kota Lombok, permasalahan
air di Gili Matra, permasalahan kerusakan karang, pencemaran air akibat
sepiteng yang perlahan turun ke laut, hal ini yang berpeluang merusak kehidupan
terumbu karang di sekitar tiga Gili tersebut, jikalau kita mau menjadikan
Lombok sebagai daerah destinasi wisata Indonesia tentunya kita harus memiliki
rencana jangka panjang serta berkelanjutan untuk menjaga lingkungan Lombok yang
lebih lestari.Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar