Selasa, 21 Oktober 2014

BALI - LOMBOK

Perjalanan menuju Pelabuhan Lembar memakan waktu lima jam, dari Padang Bai ke arah timur melewati Pulau Nusa Penida di sebelah kanannya, kalau beruntung kita bisa melihat lumba lumba menyapa para penumpang di tengah perjalanan.
Perjalanan dari Denpasar sendiri ke Pelabuhan Padang Bai memakan waktu satu jam, sama jauhnya perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke Mataram di Lombok. Dalam perjalanan menaiki kapal Fery banyak sekali fasilitas yang bias dinikmati, fasilitan nonton, pemandangan yang indah, dari yang gratis sampai yang bayar kita bias nikmati, di kapal Fery penyewaan kasur untuk tidur sekitar 25.000 rupiah.
Saya anjurkan agar membeli makanan dari Denpasar dibandingkan membeli makanan di kapal Fery. Makan dan minuman disini lebih mahal, lepas tiga jam perjalanan dari  Padang Bai kita bisa melihat gugusan bukit bukit di Pulau Lombok, pemandangan ini jangan dilewatkan, matahari terbit dan tenggelam memang lebih indah jika dilihat dari lautan, pemandangan datar lautan lalu perlahan mentari menghilang disapu gelombang.
Fasilitas lainnya adalah air, tapi air mentah ya.., setidaknya air ini bisa digunakan untuk bersuci, rasanya juga tawar, kita bisa melakukan sholat berjamaah karena biasanya kapal Fery menyediakan Mushola, jikalau ingin melakukan sholat di Lombok juga bisa dilakukan, mengingat Lombok merupakan daerah Seribu Masjid.
di atas kapal Fery P. Bai - Lembar
Lepas dari Pelabuhan Lembar sekitar 10 menit perjalanan menuju Kota Mataram terdapat di sebelah kiri sungai, yang unik disini terdapat jembatan gantung yang dibangun pada zaman Belanda. Hingga kini jembatan tersebut masih ada, meski dalam segi perawatan sangat memprihatinkan.
Belum habis kita membicarakan alamnya kita sudah disuguhi aroma yang bikin air liur bereaksi, apa lagi kalau bukan ikan taliwang serta plecing kangkung. Disini kita tidak kebingungan untuk mencari hal itu karena memang dua menu itu berasal dari Lombok.
Lombok memiliki alam yang indah meski stigma sebelumnya terbalut bahwa Lombok rawan sekali dengan kejahatan, bergulirnya waktu Lombok membenahi diri, hingga kini tempat tempat wisatanya mulai dikenal, sebut saja Pantai Kuta, Senggigi, Gunung Rinjani, Pulau Gili Terawangan, Gili Meno serta Gili Air, belum lagi hamparan putih pantai Kuta Lombok dan masih banyak daerah lainnya yang belum dibuka secara konvensional seperti Bangko bangko serta tempat lainnya.
Lombok sebagai lumbung padi Indonesia juga menyimpan harapan akan potensi lainnya, namun di balik itu Lombok tak lepas dari permasalahan, misal saja permasalahan sampah di kota Lombok, permasalahan air di Gili Matra, permasalahan kerusakan karang, pencemaran air akibat sepiteng yang perlahan turun ke laut, hal ini yang berpeluang merusak kehidupan terumbu karang di sekitar tiga Gili tersebut, jikalau kita mau menjadikan Lombok sebagai daerah destinasi wisata Indonesia tentunya kita harus memiliki rencana jangka panjang serta berkelanjutan untuk menjaga lingkungan Lombok yang lebih lestari.

Salam berbagi,

Fadlik Al Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar