VIVAnews - Peneliti menawarkan pendekatan baru untuk menjaga spesies kelautan yang invasif. Caranya adalah dengan memakannya hewan-hewan tersebut.
Mulai dari pterois, atau lionfish yang melanda batu karang di lepas pantai Florida, sampai ke Asian carp, atau sejenis ikan mas yang populasinya meluas sampai ke Great Lakes, makhluk eksotis ini melahap dan mengalahkan ikan setempat dan mengganggu ekosistem.
“Manusia adalah predator yang paling luas di planet Bumi,” kata Philip Kramer, Director of the Caribbean Program for the Nature Conservancy, dikutip dari New York Times, 11 Juli 2011.
Untuk itu, kata Kramer, daripada memakan sup sirip hiu yang semakin mendekati punah, tidak ada salahnya jika kita memakan spesies yang menyebabkan kerusakan. “Dengan demikian, aktivitas makan kita justru memberikan kontribusi positif pada lingkungan,” ucapnya.
“Menurut kami, pasti ada pasar yang besar,” kata Wenonah Hauter, peneliti dari Food and Water Watch yang merekomendasikan untuk mengonsumsi spesies invasif sebagai alternatif yang lebih aman dan membawa manfaat.
Sayangnya, baru sedikit restoran yang menyediakan menu lionfish, Asian carp, ataupun kepiting hijau Eropa yang juga mengancam kelangsungan spesies lain. “Yang kita butuhkan adalah cara memasak dan mencari menu yang paling tepat untuk menyajikan hewan-hewan ini,” ucap Hauter.
Saat ini, Food and Water Watch telah bergabung dengan James Beard Foundation dan Kerry Heffernan, kepala koki dari restoran South Gate di New York City untuk menemukan resep memasak Asian carp serta membuat filet lionfish.
Mulai dari pterois, atau lionfish yang melanda batu karang di lepas pantai Florida, sampai ke Asian carp, atau sejenis ikan mas yang populasinya meluas sampai ke Great Lakes, makhluk eksotis ini melahap dan mengalahkan ikan setempat dan mengganggu ekosistem.
“Manusia adalah predator yang paling luas di planet Bumi,” kata Philip Kramer, Director of the Caribbean Program for the Nature Conservancy, dikutip dari New York Times, 11 Juli 2011.
Untuk itu, kata Kramer, daripada memakan sup sirip hiu yang semakin mendekati punah, tidak ada salahnya jika kita memakan spesies yang menyebabkan kerusakan. “Dengan demikian, aktivitas makan kita justru memberikan kontribusi positif pada lingkungan,” ucapnya.
“Menurut kami, pasti ada pasar yang besar,” kata Wenonah Hauter, peneliti dari Food and Water Watch yang merekomendasikan untuk mengonsumsi spesies invasif sebagai alternatif yang lebih aman dan membawa manfaat.
Sayangnya, baru sedikit restoran yang menyediakan menu lionfish, Asian carp, ataupun kepiting hijau Eropa yang juga mengancam kelangsungan spesies lain. “Yang kita butuhkan adalah cara memasak dan mencari menu yang paling tepat untuk menyajikan hewan-hewan ini,” ucap Hauter.
Saat ini, Food and Water Watch telah bergabung dengan James Beard Foundation dan Kerry Heffernan, kepala koki dari restoran South Gate di New York City untuk menemukan resep memasak Asian carp serta membuat filet lionfish.