Berangsur angsur pendaki naik, dikatakan I Komang Kayun
Kordinator Pemandu yang berasal dari banjar Temukus Desa Besakih bahwa
sebelumnya sudah ada yang naik, terhitung banyak pendaki dari berbagai daerah,
ada yang dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Yokyakarta, Malang, Bali, Lombok
bahkan dari Manca Negara.
Ribuan pendaki merayakan HUT RI ke 69 Tahun di Puncak Gunung
Agung, sedikitnya tercatat 1.108 pendaki dari dua jalur yang ada di Gunung
Agung, jalur pendakian konvensional berada di Besakih dan Pura pasar Agung
dengan titik puncak yang berbeda. Selain di gunung Agung banyak juga yang
merayakan di gunung Batur, Abang serta Batukaru.
Dari jalur Besakih pendakian Gunung Agung ditempuh 7 – 8
jam. Sebelum komunitas Bali Parkour mendaki Komang memberikan kata sambutannya
agar di atas berhati hati, agar selalu menjaga kekompakan, dilarang berkata
kata kotor. Tahun 2008 ada pendaki tewas, ada juga yang sampai saat ini belum
ditemukan, tambahnya.
Kali ini Bali Parkour berjumlah 30 orang dengan target pengibaran
bendera merah putih di puncak Gunung Agung. Jalur pendakian di mulai dari Pura
Pengubengan Besakih dengan menelusuri aspal yang terputus ke arah utara, kemudaian
dilanjutkan jalan kerikil yang kemudian menanjak sampai bertemu dengan jalan
setapak yang makin terjal dengan pegangan akar akar pohon.
Satu jam
pertama sampailah di Pos Pura Gili, interpreter menjelaskan tentang
hutan hujan tropis dan mengapa hutan harus dijaga kelestariannya, tak lama
berselang kami bergerak naik. Saya teringat ungkapan Budha “Keinginan adalah
sumber penderitaan”, dengan nafas tersengal, tenaga yang pas pasan, menahan
dingin dan kantuk yang luar biasa seraya membayangkan betapa sulitnya mencapai
puncak kemerdekaan.
Sekitar jam
07.07 beberapa pendaki sudah mencapai Pura Puri Agung,salah satu Camp terakhir
sebelum menuju puncak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar