” Sungguh kami telah berada di pihak Israel sejak berdirinya dan kami akan selalu bersama Israel sepanjang sejarahnya” (Collin Powel, 19 Maret 2001)
66
tahun yang lalu, 14 Mei 1948, di bumi Palestina, Israel memproklamirkan
kemerdekaan negara Israel. Sebuah kemerdekaan yang sejak awal patut
dipertanyakan, merdeka dari siapa ? Peristiwa yang bersejarah itu,
menjadi tonggak berdirinya negara yang penuh darah di negeri Islam yang
diberkati Allah SWT itu .
Penderitaan umat Islam Palestinapun tak terperikan. Saat
berdiri, Israel mengusir sekitar 1 juta warga Palestina, merampas hak
milik warga Palestina, mencaplok puluhan kota dan ratusan desa. Teror
dan pembantaian terjadi dimana-mana. Terjadilah peristiwa Deir Yasin (10
April 1948) sekitar 254 muslim Palestina terbunuh 100 diantaranya
adalah anak-anak dan wanita). Unit 101 yang didirikan Moshe Dayan,
menteror warga Palestina. Pada tahun 1948 tercatat 385 dari 475 desa
Palestina dibuldoser sehingga rata dengan tanah. Saat ini
diperkirakan terdapat 6 juta pengungsi Palestina yang menderita di
kamp-kamp pengungsi.
Hollocaust
(pembantaian masal) oleh Zionisme Israel terus terjadi. Di Douimah (28
oktober 1948) diperkirakan sekitar 1000 orang terbunuh, Kafr Kassim (29
Oktober 1956) 49 orang terbunuh. Tidak berhenti sampai disana, bagaikan
hewan ternak yang harus dibunuh, muslim Palestina dikejar hingga keluar
perbatasan Palestina. Pada 9 September 1972, terjadi serangan udara di
Suriah , dengan target para pengungsi Palestina, sekitar 500 orang
meninggal dunia. Israel juga menyerang Lebanon dengan target yang sama
pada 9 november 1977, sekitar 300 orang terbunuh.
Tidak hanya itu, kamp-kamp pengungsi Palestina pun menjadi sasaran serangan . Pada
bulan Juni 1982 terjadi serangan terhadap kamp pungungsi yang
menewaskan 3500 orang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Sabra
dan Satila menjadi saksi bisu kekejaman Israel, saat negara itu dengan
bantuan milisi kristen Lebanon membantai lebih dari 100 orang pengungsi
Palestina. Selama intifadha hingga Mei 1989 sekitar 7500 muslim
Palestina terbunuh. Dan pembunuhan demi pembunuhan terjadi hingga
sekarang ini. Pasca Konferensi Perdamaian Annapolis november tahun 2007,
350 orang warga Palestina yang terbunuh.
Kini hampir 300 Orang Palestina yang sebagian besar adalah Wanita dan anak anak terbunuh.
Stasiun televisi Press TV melaporkan, Jumat (18/7), Ayelet Shaked telah memberi cap teroris pada Palestina dan mengatakan warga di sana memang harus tewas dalam invasi Israel telah mengepung Jalur Gaza.
"Ibu-ibu Palestina itu melahirkan ular-ular kecil. Mereka harus mati sebab dari rahim mereka lahir teroris terus menerus," ujarnya dalam laman Facebook pribadinya.
Ucapannya yang keji dan tak beradab itu mengundang kecaman internasional. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk perkataan Shaked dan menyebutnya justru Israel yang meneror warga Palestina. Erdogan juga menanyakan keheningan dunia pada kekejaman ini. "Ucapan mereka dan kebijakan Zionis tidak berbeda dengan mental pemimpin Nazi Adolf Hitler . Apa bedanya Hitler yang membantai ribuan Yahudi dengan ucapan mereka yang bilang para ibu harus dihabisi," ujar Erdogan.
Pantas saja dari jumlah total korban serangan Israel ke Gaza yakni 257, setengah lebih perempuan dan anak-anak.
Stasiun televisi Press TV melaporkan, Jumat (18/7), Ayelet Shaked telah memberi cap teroris pada Palestina dan mengatakan warga di sana memang harus tewas dalam invasi Israel telah mengepung Jalur Gaza.
"Ibu-ibu Palestina itu melahirkan ular-ular kecil. Mereka harus mati sebab dari rahim mereka lahir teroris terus menerus," ujarnya dalam laman Facebook pribadinya.
Ucapannya yang keji dan tak beradab itu mengundang kecaman internasional. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk perkataan Shaked dan menyebutnya justru Israel yang meneror warga Palestina. Erdogan juga menanyakan keheningan dunia pada kekejaman ini. "Ucapan mereka dan kebijakan Zionis tidak berbeda dengan mental pemimpin Nazi Adolf Hitler . Apa bedanya Hitler yang membantai ribuan Yahudi dengan ucapan mereka yang bilang para ibu harus dihabisi," ujar Erdogan.
Pantas saja dari jumlah total korban serangan Israel ke Gaza yakni 257, setengah lebih perempuan dan anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar