Hutan di desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng Bali memang jarang sekali di daki, selain tidak tinggi jenis tanamannya sama saja dengan yang lain. Namun ketika kita coba menghampiri hutan di ketinggian 405 mdpl ini banyak sekali yang bisa kita ambil.
Mendaki dengan menggunakan sepeda motor sampai di ujung kampung kita bisa melihat aktivitas orang yang biasa membuat tuak manis dari lontar, diketinggian 350 mdpl terdapat banyak sekali pohon jati yang ditanam beberapa tahun yang lalu. Menurut cerita dahulu banyak sekali pohon seno keling, pohon yang biasa dijadikan kayu bakar oleh warga.
Yang tak terbayangkan oleh saya ternyata disekitar sini terdapat sumber air yang dijaga untuk dikonsumsi masyarakat Penuktukan. Suara ayam hutan memecah konsentrasi saya sewaktu berjalan, saya sempat melihat sepintas, ayam itu terbang sampai 20 meter ke ranting ranting. Di sekitar sini juga terdapat rusa yang pada musim kering biasanya terlihat.
Selang setengah jam kami mendaki terlihat saung yang ditandai warga sebagai puncak PAL, dahulu setiap patok PAL dibongkar warga karena ada isu bahwa setiap patok PAL maka disana terdapat emas di dalamnya, maka patok PAL dipuncak dibongkar dan kini kami tidak bisa melihat patok PAL tersebut.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Mendaki dengan menggunakan sepeda motor sampai di ujung kampung kita bisa melihat aktivitas orang yang biasa membuat tuak manis dari lontar, diketinggian 350 mdpl terdapat banyak sekali pohon jati yang ditanam beberapa tahun yang lalu. Menurut cerita dahulu banyak sekali pohon seno keling, pohon yang biasa dijadikan kayu bakar oleh warga.
Agus seorang guide menuju puncak PAL
Yang tak terbayangkan oleh saya ternyata disekitar sini terdapat sumber air yang dijaga untuk dikonsumsi masyarakat Penuktukan. Suara ayam hutan memecah konsentrasi saya sewaktu berjalan, saya sempat melihat sepintas, ayam itu terbang sampai 20 meter ke ranting ranting. Di sekitar sini juga terdapat rusa yang pada musim kering biasanya terlihat.
Selang setengah jam kami mendaki terlihat saung yang ditandai warga sebagai puncak PAL, dahulu setiap patok PAL dibongkar warga karena ada isu bahwa setiap patok PAL maka disana terdapat emas di dalamnya, maka patok PAL dipuncak dibongkar dan kini kami tidak bisa melihat patok PAL tersebut.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar