Harapan anak anak dan orang tua, juga harapan semua. Menghirup udara bersih tanpa polusi, sekarang dimana lagi bisa kita hirup udara tanpa timbel. Air bersih mengalir dari anak anak sungai yang bening dan sehat. Semuanya bisa kita dapatkan kembali jika kita mau menanam pohon. Bicara menanam pohon, Tuhan sudah Maha luar biasa menciptakan semuanya.
Hewan hidup tidak bisa tanpa keseimbangan dari yang lain. Manusia menjadikan semuanya makin sempit sementara hewan seperti orangutan dan yang lainnya terus menanam. Kita bayangkan saja, dari kebiasaan memakan buah buahan, banyak biji yang dibuang ke tanah, orangutan juga memotong ranting ranting pohon untuk dijadikan sarang. sinar matahari akan masuk, menyinari biji sampai biji menjadi bibit kemudian tumbuh besar menjadi pohon.
Itu kenapa orangutan disebut sebagi petani hutan, bulan November diperingati sebagai Pekan Peduli Orangutan. Tentunya itu hanya icon, karena semuanya pasti memiliki andil dalam keseimbangan. Saya teringat dengan perkataan Mahatma Gandhi "Bumi ini akan cukup untuk bermilyar umat manusia, tapi tidak untuk satu orang yang rakus". Selamat berpekan. Selamat memilih, jadi penghancur atau penyelamat.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Hewan hidup tidak bisa tanpa keseimbangan dari yang lain. Manusia menjadikan semuanya makin sempit sementara hewan seperti orangutan dan yang lainnya terus menanam. Kita bayangkan saja, dari kebiasaan memakan buah buahan, banyak biji yang dibuang ke tanah, orangutan juga memotong ranting ranting pohon untuk dijadikan sarang. sinar matahari akan masuk, menyinari biji sampai biji menjadi bibit kemudian tumbuh besar menjadi pohon.
Itu kenapa orangutan disebut sebagi petani hutan, bulan November diperingati sebagai Pekan Peduli Orangutan. Tentunya itu hanya icon, karena semuanya pasti memiliki andil dalam keseimbangan. Saya teringat dengan perkataan Mahatma Gandhi "Bumi ini akan cukup untuk bermilyar umat manusia, tapi tidak untuk satu orang yang rakus". Selamat berpekan. Selamat memilih, jadi penghancur atau penyelamat.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar